Tubuh sang bayi yang sebelumnya terlihat tidak terawat juga berusaha diperbaiki.
“Ini masalah kebanggaan, masalah wajah kita. Bukan masalah wajah NTT, tetapi wajah Indonesia. Karena itu saya perintahkan Menteri PUPR untuk meruntuhkan bangunan lama dan segera bangun pos lintas baru dan saya beri waktu dua tahun fasilitasnya harus selesai jangan mundur karena malunya sudah terlalu lama” kata Jokowi saat meresmikan meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terpadu Mota’ain di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Timor Barat, NTT, wilayah perbatasan antar Negara Indonesia dan Timor Leste pada desember 2016.
Bayi yang bertumbuh dan terawat ini perlu juga terus diberikan perhatian. Awal Februari 2017, Jokowi mengadakan rapat terbatas untuk membahas Proyek Strategi Nasional di NTT. Jokowi menekankan bahwa NTT patut mendapat perhatian supaya NTT dapat mengejar ketertinggalan dalam hal pertumbuhan ekonomi dibandingkan provinsi lainnya.
"Pertumbuhan ekonomi NTT tahun 2014-2016 selalu di atas pertumbuhan nasional. Tahun 2016, NTT tumbuh 5,18 persen, di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional kita," ujar Jokowi senang.
Jokowi juga menekankan diperlukan kerja keras untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di NTT terutama berkaitan dengan langkah yang bisa memicu pengentasan kemiskinan, penurunan tingkat ketimpangan, dan pembukaan lebih banyak lapangan pekerjaan.
Kelahiran itu sebuah pembaharuan, dan pembaharuan itu tidaklah mudah. Jokowi tidak bisa sendirian untuk melakukan itu. Jokowi memerlukan orang-orang yang selalu optimis bahwa langkah pembaharuan akan berdampak besar, walaupun butuh waktu.
Jokowi tentu tidak saja mengurus NTT. Ada 35 Provinsi di Indonesia yang harus diurus oleh Jokowi. 35 Provinsi dengan permasalahan dan kebutuhannya masing-masing.
“Saya ingin menekankan bahwa Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, harus tumbuh merata,” ujar Jokowi dalam sebuah kesempatan.
Sebuah harapan besar yang harus terus diperjuangkan apapun juga harganya. Walau harus dijalani dengan tertatih-tatih ketika urusan politik memusingkan pria kurus yang terlihat tak bertambah gemuk ini.
Syukurlah Jokowi bukanlah orang yang panik dan egois.Dia tak perlu curhat di twitter dan media sosial lainnya untuk mengungkapkan jika dia tertekan atau stress. Jokowi punya cara tersendiri.
Jika dia stress, dia hanya perlu membawa beberapa sepeda dari istana lalu mulai membaca pertanyaan “lucu-lucuan” yang dapat membuatnya tertawa terpingkal-pingkal lalu si penjawab akan bahagia mendapat sepeda dan Jokowi akan ikut senang.