Memang beberapa kali pukulan akrobatik dari Kevin dan Marcus mampu membuat takjub penonton, tetapi juga tak sedikit pukulan-pukulan tersebut yang tidak menemui sasaran dan memberikan poin bagi lawan.
Sebelum pertandingan, sebenarnya saya lebih kuatir kesalahan sendiri yang datang dari servis. Beberapa kali saya menonton pertarungan Marcus/Kevin, kesalahan sendiri dari servis juga termasuk banyak, beruntung tadi malam servis mereka, terutama dari Kevin berjalan baik. “Servisnya berjalan baik..sehingga saya yang di belakang juga enak” komentar Marcus tentang kunci kemenangan tadi malam.
Kedua, jangan terburu-buru untuk segera menyelesaikan pertarungan. Di set ketiga tadi malam, sebenarnya Marcus/Kevin bisa lebih cepat menyelesaikan pertarungan setelah unggul cepat 3-0. Namun karena terburu-buru untuk menghabisi lawan, mereka kembali terkejar. Beberapa kali bola tanggung yang dapat menghasilkan angka terbuang percuma karena tersangkut di net, ya karena terlalu bernafsu.
Bersyukur karena di poin-poin krusial, mereka berhasil tampil tenang dan tidak terburu-buru. “Kami bermain cukup tenang dan tidak terburu-buru.. Di poin-poin akhir kami main lebih tenang,” ujar Kevin mengiyakan tentang ketenangan sebagai kunci kemenangan mereka.
Ketiga, jangan gampang menyerah walaupun harus tertinggal. Hal positif yang nampak dari semifinal tadi malam adalah Marcus/Kevin untuk pertama kalinya sepanjang turnamen kehilangan set pertama terlebih dahulu dan akhirnya bisa memenangkan pertarungan. “Ini hal baik yang menunjukkan bahwa mental mereka telah teruji ketika dalam posisi set tertinggal” komentar Yuni Kartika yang melihat hal ini sebagai hal yang positif.
Sikap tidak gampang menyerahlah yang membuat mereka dapat menguasai keadaan saat poin-poin kritis dan akhirnya memenangkan pertarungan. "Jangan menyerah, coba terus, akhirnya ada jalan keluar (dari tekanan lawan)," kata Kevin, sambil tersenyum setelah pertarungan.
Jika ketiga hal ini berjalan mulus, maka pertarungan final pertama mereka di All England ini bukanlah tidak mungkin akan berbuah gelar juara. Jika juara, itu akan menjadi gelar pertama mereka di turnamen bulutangkis tertua dan paling bergengsi di dunia ini. Trofi ke 44 bagi Indonesia di All England sekaligus gelar ke-19 yang disumbangkan dari ganda putra. Gelar yang akan memuaskan dahaga dari nomor andalan yang terakhir dinikmati tahun 2014 melalui ganda yang sudah “cerai”, Muhammad Ahsan/Hendra Setyawan.
Harapan yang sekarang kembali membumbung tinggi dan kita doakan semoga tidak membuat Marcus/Kevin lupa diri. "Wah saya tak berani omong banyak ... prinsip kami adalah melakukan yang terbaik," ujar Marcus mencoba merendah ketika ditanya kembali mengenai ambisi mereka di All England 2017. Sikap positif yang patut dipertahankan, dan semoga membuat Indonesia kembali berkibar di All England 2017.
Sukses Marcus/Kevin, Jaya Bulutangkis Indonesia !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H