Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jazz Gunung Bromo 19 – 20 Agustus 2016: Pesta Merdeka di Puncak Jazz Raya

17 Agustus 2016   00:54 Diperbarui: 17 Agustus 2016   01:06 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggagas dan Musisi Jazz Gunung Bromo 2016.(Sbr Gbr : Arnold)

Selain The Groove, Saksofonis muda, Ricad Hutapea juga akan tampil bersama Ring of Fire. Ini pengalaman kedua Ricad tampil di Jazz Gunung Bromo. “Seru dan menantang” kata Ricad singkat sambil menjanjikan bahwa akan ada pengalaman baru yang akan dinikmatinya disana. Ya, Sebuah pengalaman baru yang dinantikan musisi dan akan dinikmati juga melalui pecinta musik yang harus dan akan hadir di Bromo.

Menjadi lebih “wah” dan istimewa karena momentum pegelaran Jazz Gunung Bromo ini berdekatan dengan momen ulang tahun kemerdekaan RI yang ke-71. Hal Ini juga yang mendorong lahirnya tema ‘Pesta Merdeka di Puncak Jazz Raya” bagi Festival Jazz Bromo 2016.

Momentum Hari Kemerdekaan yang bertautan dengan Festival Jazz semakin menancapkan dukungan PT Bank Central Asia TBK (BCA) terhadap acara ini. “Musik etnik merupakan salah satu kekhasan kebudayaan di Tanah Air. Dengan berkolaborasi dengan Jazz, kami berharap musik etnik Indonesia mendapat tempat di panggung Internasional dan menjadi salah satu ciri khas yang kuat dalam mengenal khasanah budaya Indonesia” sambut Direktur BCA, Santoso dalam Press Confrence resmi Jazz Gunung Bromo, 11 Agustus yang lalu.

Proses menjadi Indonesia melalui Jazz inilah yang memang diharapkan oleh Butet Kartaredjasa. Hal yang terus menjadi mimpi besar untuk digapai dari para penggagas acara ini. “Perspektif menjadi Indonesia melalui musik etnik dan Jazz adalah harapan kami “ lengkap Butet.

flyerjgbromo-57b354671fafbd971fdee1df.png
flyerjgbromo-57b354671fafbd971fdee1df.png
Suatu standar kualitas yang jelas tidak dimiliki Festival Jazz lain di Indonesia, walaupun juga secara Kuantitas Festival Jazz ini dipenuhi oleh ribuan orang pecinta musik sekaligus pecinta Bromo. Beberapa tahun lalu hanya dihadiri oleh 300 orang membengkak hingga 1800 orang tahun lalu dan tahun ini ditargetkan menjadi 2000 orang.

2000 orang akan merayakan Pesta Merdeka di Gunung Bromo di ketinggian 2300 dpl dengan Amfitiater tertinggi di dunia. Sebuah Momentum "menjadi Indonesia" yang sayang sekali dilewatkan. Semoga anda menjadi bagian dari perhelatan Jazz yang “tidak biasa” ini.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun