Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

LP khusus Bandar Narkoba, sebuah Solusi Efektif ?

7 Mei 2015   10:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:17 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapas Khusus Bandar, efektifkah? (sbrgbr: ok)

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Lapas Khusus Bandar, efektifkah? (sbrgbr: ok)"][/caption]

Membaca dan menonton berita tentangrencana pembangunan Lembaga Pemasyarakatan (LP) khusus Bandar Narkoba, mengundangreaksi logika berpikir saya. Berita ini menjelaskan tentang rencana Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly membangun LP ini dengan tujuan mencegah peredaran narkoba di LP.

Idenya adalahbandar-bandar jaringan berat akan dikelompokkan dan akan ditempatkan dengan pengamanan berlapis. Dengan harapan agar memiskinkan bandar narkoba dan supaya mereka jera. Lebih daripada itu, berkaitan dengan komunikasi para Bandar ke luar, Menkumham berencana akan berkordinasi dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika untuk memasang pengacak sinyal. Untuk akses masuk akan menggunakan Finger Print.

Secara ide tak ada yang salah dari ide ini, namun saya bertanya-tanya apakah efektif ?. Saya melihat Menkumham melihat ini secara parsial, ada beberapa asumsi yang digunakan oleh Laoly dilihat dari cara pengambilan keputusan. Asumsi pertama adalah pengawasan yang dilakukan selama ini tidak maksimal. Kedua adalah bandar-bandar besar sudah diketahui, tetapi perlakuan terhadap mereka yang berbeda. Ketiga, teknologi yang digunakan masih kurang memadai untuk mencapai apa yang dinamakan dengan maximum security.

Jelas asumsi ini benar, karena sebagai masyarakat awam kita bisa melihat bagaimana Freddy Budiman terlihat cerah ceria dengan warna rambut yang bisa berganti-ganti padahal sebelumnya dia sempat disorot masyarakat karena “mampu” membawa wanita ke dalam sel.

Tetapi apakah efektif, saya pikir ada sesuatu yang kurang. Saya melihat akar persoalan adalah perbaikan kepada sistim termasuk penegakan hukum termasuk di dalamnya hukuman berat kepada penegak hukum yang berhubungan langsung dengan para pengedar ini.

Menteri harus mereformasi bersih keberadaan para petinggi Lapas termasuk sipir. Kita secara logikapun mengerti keberadaan sindikat Narkoba di Penjara tidak lepas dari keberadaan mafiadi Lapas. Uang sebagai alat tukar membuat batas antara tahanan dan petugas menjadi sangat tipis.

Sehingga jika teknologi canggih pun masih dioperasikan oleh manusia, maka akan sia-sia saja. Di akhir rencananya Menteri mengatakan bahwa akan menggunakan jerat hukuman pidana kepada Sipir yang bermain. Ini yang meneduhkan, karena saya pikir ini adalah faktor utama.

Menteri juga berniat akan memilih petugas terbaik berdasarkan rekam jejak mereka. Walaupun ini akan sulit di jaman ini,tetapi saya optimis masih ada putra-putra bangsa yang masih bersih dan tidak tergiur pesona uang dari para bandar narkoba..Semoga..

Salam…

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun