Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inspiratif, Gelar Doktor di Umur 91 Tahun

7 Februari 2014   13:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:04 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Herman Tjikwang,doktor di umur 91 tahun (sbr : thejakartapost)

Kagum rasanya membaca berita di Jakarta Post tentang diwisudanya Herman Tjiknang dengan gelar doktor, Mengapa?.

Herman Tjiknang, diwisuda dalam umur 91 tahun!!, pria yang lahir di Muntok,Bangka pada 22 Juni 1922 ini merevisi disertasinya selama 7 kali lho, sebagai seorang dosen beliau memahami benar bahwa dia tidak boleh berhenti belajar, beliau juga tahu bahwa dia wajib untuk menambah ilmu dan memberikan ilmu yang baru pada muridnya.

Dengan disertasi berjudul “"Perlindungan Hukum Atas Pekerja Alih Daya (Outsourcing) Berdasarkan Keadilan dalam Perselisihan Hubungan Industrial Akibat Pemutusan Hubungan Kerja Sepihak” , beliau menuntaskan itu di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Bandung, tepukan yang riuh dari para wisudawan yang hadir ketika beliau dipanggil untuk dinobatkan sebagai seorang doktor.

[caption id="" align="aligncenter" width="512" caption="Herman Tjikwang,doktor di umur 91 tahun (sbr : thejakartapost)"][/caption]

Mencintai dunia pendidikan, itu kata kunci bagi beliau, sudah mengajar sejak jaman belanda untuk tentara Indonesia, menjadi pengalaman yang luar biasa bagi beliau, sehingga ketika diserang serangan jantung dan harus dirawat di ICU (intensive care unit) sebanyak dua kali tidak menyurutkan semangat beliau untuk menyelesaikan disertasinya.

“Bapak terkena serangan jantung ketika tahu data di flash disknya hilang “ kata Suzanna Herawati, 53 thn, anak Herman.

Rektor UNPAD Ganjar Kurnia yang turut memberikan tepuk tangan dengan standing ovation mengatakan dalam sambutannya  “Saya berharap di masa depan, Mahasiswa UNPAD (indonesia) mempunyai keinginan yang kuat untuk terus belajar seperti beliau dan bukan hanya belajar untuk sebuah gelar”.

Bagi saya beliau bukan saja menginspirasi saya tetapi menginspirasi bangsa Indonesia, beliau menyadari benar bahwa membagikan ilmunya bagi segelintir mahasiswanya di STIH Pertiba, Pangkalpinang, kampus yang didirikannya pada 1982 itu belumlah cukup menginspirasi, saya benar – benar yakin inspirasi mencapai puncaknya ketika mahasiswa dan para pembaca kompasioner tahu dan melihat bahwa dari atas kursi rodalah beliau berjuang dan menggapai gelar doktornya,  sebuah bukti yang sangat nyata atas kecintaannya pada dunia (pendidikan). Salut Bapak/opa Doktor Herman !!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun