Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Save Panahan untuk Asian Games 2014 !

8 April 2014   21:15 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:54 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="440" caption="Dellie Treesyadinda, Srikandi yang gagal berangkat ke Asian Games? (sbrgbr:satu harapan)"][/caption]

Saya terkejut ketika tadi pagi membaca berita tentang akan dibatalkannya keikutsertaan cabang panahan di Asian Games 2014 di Incheon,Korea Selatan yang berlangsung pada tanggal 18 September sampai dengan 4 Oktober mendatang, padahal baru beberapa pekan sebelumnya saya membaca berita tentang kesiapan tim panahan kita dan dibuktikan dengan permintaan Pengurus Pusat Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (PP Perpani) untuk tambahan atlit untuk diikutkan ke Asian Games nanti, karena sebelumnya Satlak Prima hanya menyetujui enam atlit, padahal bagi PP Perpani kuota yang ideal adalah 16 atlit. PP Perpani sebenarnya mengajukan 23 atlet untuk menjalani pelatnas Asian Games 2014 maupun SEA Games 2015. Hanya saja Satlak Prima hanya menyetujui 12 atlet yang terdiri enam atlet Asian Games dan enam atlet SEA Games 2015, kabar terakhir dari 154 atlit yang akan diberangkatkan ada 12 atlit Panahan yang dipersiapkan, kalu begitu ada penambahan.

Akar Masalah Ancaman Pencoretan

Alasan pencoretan atau dibatalkannya keikutsertaan cabang ini ditengarai karena memang ada masalah di dalam pembinaan cabang olahraga ini, dari 12 atlit yang diproyeksikan untuk ikut dalam Asian Games, ternyata baru 4 atlit yang ikut pemusatan latihan di Jakarta, sedangkan 8 atlit lain memilih untuk berlatih di Jawa Timur sampai sekarang, padahal berdasarkan SK yang dikeluarkan oleh Satlak Prima seharusnya para atlit sudah berkumpul dari tanggal 1 maret yang lalu untuk sentralisasi pelatihan di Jakarta.

Karena sudah 1 bulan lebih, pelatih panahan, Daniel Lumalesil mengatakan bahwa program pelatihan ini sebenarnya sudah masuk ek dalam program pelatihan persiapan khusus yaitu pematangan penguasaan teknik, daya tahan, dan konsentrasi, walaupun tak pernah lengkap atlit yang dilatihnya, Daniel sama sekali tak terpengaruh, bagi dia, dia hanya menjalankan tugasnya sebagai pelatih soal kelengkapan atlit yang mengikuti pelatihan, itu merupakan tugas dan urusan pengurus.

Nampak jelas memang ada masalah ketidak akuran antara pengurus pusat dan pengurus daerah, pengurus daerah (Jatim) nampak tidak mau melepas atlitnya untuk berlatih ke Jakarta, di media massa tidak terlihat secara spesifik masalah apa yang ada, saya sih mengira – ngira tidak akan jauh dari masalah pemilihan atlit, pemilihan pelatih dan pemilihan lokasi tempat latihan…(sok tahu..hehehe)

[caption id="" align="aligncenter" width="434" caption="Pelatih Panahan, Daniel Lumalesil, "]

Pelatih Panahan, Daniel Lumalesil, Program jalan Terus (sbrgbr:tempo)
Pelatih Panahan, Daniel Lumalesil, Program jalan Terus (sbrgbr:tempo)
[/caption]

Tawaran Solusi

Melihat situasi ini, Satlak turun tangan untuk memanggil kedua pengurus tersebut, walaupun terpisah Satlak melalui Kepala Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Suwarno, berharap agar kedua belah pihak yaitu Pengurus Pusat dan Pengurus Jatim harus berpikir untuk kepentingan bangsa dan negara, dan kalau itu sudah menyangkut nasionalisme seharusnya ada kedewasaan berpikir untuk mencari jalan keluar terbaik.

“Kalau mau ribut – ribut,tidak usah berangkat saja” kata Johansyah, Kepala Bidang pembinaan Satlak Prima.

Peluang Panahan di Asian Games

Berencana untuk turun uji coba di Kejuaraan Dunia Panahan seri 1 di Shanghai,Cina pada Bulan Mei nanti seharusnya masalahnya ini harus diselesaikan secepatnya, menilik pada Prestasi Indonesia di Sea Games 2013 lalu, cabang Panahan dapat dibanggakan karena menjadi juara umum, Kontingen Indonesia berhasil meraup 4 emas dan dua medali perunggu, kesempatan berlatih dan uji coba di Shanghai nanti bisa menjadi tolak ukut mereka dalam persiapan Asian Games nanti, kalau era tahun 1988 Indonesia mempunyai trio Srikandi Indonesia yaitu Nurfitriyana Saiman Lantang, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani,yang berhasil meraih medali perak di Olimpiade 1988 maka pada era sekarang pun Indonesia mempunyai Srikandi baru, yaitu Dellie Treesyadinda yang tidak lain merupakan putri Sulung dari Lilies Handayani.

Akhirnya, Olahraga tetaplah olahraga, keberhasilan tidak ditentukan saja talenta atlit, tetapi keseluruhan pembinaan, mencakup sarana prasarana, solidnya tim kepelatihan, dan kesatuan visi dari pengurus – pengurus yang ada, kalau ini tidak diperhatikan, maka jangan berharap banyak, Save panahan untuk Asian Games boleh berarti dukungan agar diberangkatkan ke ajang tersebut, tetapi bisa saja mencoretnya apabila itu yang terbaik untuk masa depan cabang olahraga ini, ..maju terus olahraga Indonesia..salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun