Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pawai Paskah Undang Ribuan Warga Kota Kupang Turun Ke Jalan

22 April 2014   02:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:22 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_304081" align="aligncenter" width="436" caption="Truk yang dihias utk Pawai Paskah (koleksi)"][/caption]

Pulang kerja saya langsung menuju TKP,pukul menunjukkan pukul 6 sore, sudah cukup gelap di Kota Kupang ini, jalanan sedikit lebih ramai dari biasanya, seperti baru terbangun kota kupang malam ini, saya berpikir tempat yang paling tepat menyaksikan momen ini adalah di depan bundaran BI (bank Indonesia), tapi..waduhhh,macetnya minta ampun, kubelokkan motorku segera dan tak lama kemudian sampailah aku di pertigaan Rumah sakit Umum., tempat ini lebih lapang menurutku untuk dapat memarkirkan sepeda motor. Untuk apa ayoo?, menonton semaraknya Pawai Paskah Kota Kupang.

[caption id="attachment_304077" align="aligncenter" width="327" caption="Sudah larut tetapi tetap semangat (pri)"]

1398080881213448848
1398080881213448848
[/caption]

Seperti biasa sehari setelah Paskah ada tradisi Pawai Paskah yang melibatkan Gereja,lembaga keagamaan agama lain, dan Swasta,acara ini sudah berlangsung untuk ke – 18 kalinya, artinya sudah 18 tahun lho acara ini terpelihara dengan baik dan benar,hehehe.

Diluar makna teologis yang mendasariacara ini yaitu merayakan Kebangkitan Yesus Kristus, tanpa disadari momen ini termasuk momen yang paling dirindukan oleh ribuan warga Kota Kupang, tidak memandang suku, agama, ras ataupun antar golongan, jenis kelamin apalagi,hehehe, beberapa hari sebelumnya dialog – dialog kecil tentang persiapan pawai ini sudah muncul di Sosmed, di kenyataannya para pemuda pemudi gereja pada umumnya,sudah menyiapkan dirinya sedemikian rupa, ada yang rambut dipangkas rapi, atau dimodelin kayak Mohawk dan sejenisnya,hehe,ada pula persiapan pertunjukkan musik atau drama yang akan dipertotonkan nanti, selain itu secara Sarana nih, Gereja – gereja sudah mulai menyewa, meminjam ataupun mendapat bantuan sukarela,hehe, truk, tronton atau pick up, untuk kegiatan pawai ini,ada bebereapa gereja yang pasti menyediakan sound system dan mendisain tata panggungsesuai dengan tema yang diberikan.

Tema?,ya, biasanya peserta yang berasal dari Gereja diberikan tema – tema sesuai dengan kisah – kisah yang ada di Kitab Suci, nah kalau untuk peserta yang dari luar Gereja, itu boleh tema bebas, maka jangan heran kalau kita akan melihat pakaian adat bali dan lain – lain di pawai ini.

[caption id="attachment_304079" align="aligncenter" width="435" caption="Orangtua beesama Anak - anak masih setia menunggu (pri)"]

13980811071096852461
13980811071096852461
[/caption]

Nah bagi warga lain selain sebagai hiburan, juga di pinggir jalan ada warga yang menggunakan momen ini untuk menjual jajanan kecil, seperti kue dan minuman, insting usaha mereka bergerak cepat di acara besar insidentil seperti ini, tadi siang waktu melalui jalan El Tari (jalan depan Rujab Gub NTT), sudah ada persiapan dari beberapa pedagang dengan meja – meja jualannya, bukan asongan lho,agak jarang menemukan asongan di Kupang, hehe.

Walaupun telat, saya masih sempat mengambil beberapa gambar kemeriahan dan semaraknya pawai ini, ada juga lho, kembang api yang diluncurkan ke langit yang gelap, seperti pada malam tahun baru,lumayan untuk menghibur badan yang penat sehabis kerja.hehehe,

[caption id="attachment_304080" align="aligncenter" width="435" caption="padatnya jalanan walupun sudah larut"]

13980811812066482691
13980811812066482691
[/caption]

Setahu saya, mereka melalui rute dari jalan Eltari (depan GMIT Anugerah), lalu melalui jalan sudirman dan sampai ke daerah Pasir Panjang (depan GMIT Talitakumi), rombongan pawai paskah kurang lebih menempuh 8 km (semoga saya tidak salah), dari pukul 1 siang dan kemungkinan rombongan yang terakhir akan sampai pukul 8 malam waktu Kupang, karena itu di titik ini saya masih mendapati beberapa rombongan pawai ini, wahh…walaupun dari siang mereka bersemangat sekali, ada yang diatas truk, biasanya dengan alat musik seperti band dengan sound system lengkap dan ada pula yang berjalan kaki lho sambil mengikuti lagu yang dinyanyikan dari atas truk/tronton, luar biasa semangatnya.

[caption id="attachment_304082" align="aligncenter" width="435" caption="Musik Rohani dari atas tronton yang sudah dihias"]

139808154851214339
139808154851214339
[/caption]

Saya juga melihat beberapa rombongan swasta yang ikut dalam pawai ini, ada dari Hotel, dealer motor dan dari Ramayana Mall, hitungan saya, sampai No. rombongan ke 128, artinya ada 128 peserta yang ikut kegiatan ini,banyak juga ya, diseberang jalan warga masih setia menonton, dari tua muda, kakek,nenek sampai cucu – cucunya,…

6.45 malam, wahh,selesai sudah, di bagian belakang mobil polisi bersirene dan diikuti oleh banyaknya sepeda motor tak berpapan nama,menandakan tidak ada lagi peserta Pawai, perlahan – lahan warga mulai membalikkan badan, ada yang menuju kendaraan mereka ada yang masuk ke gang – gang rumah mereka, sambil tersenyum senang pastinya.

[caption id="attachment_304084" align="aligncenter" width="381" caption="Masyarakat bergegas pulang setelah peserta terakhir"]

13980816841504455686
13980816841504455686
[/caption]

Sayapun demikian, senang juga walaupun cuma sebentar,semoga tradisi pawai Paskah ini tetap terpelihara, kalau ditata dengan baik bisa menjadi daya Tarik bagi wisatawan lho, mungkin tidak seperti Pasadena, tapi bisa lebih menarik lagi,hehe,Selamat untuk panitia dan para peserta yang mengikutinya….,akhirnya  walaupun agak terlambat, ijinkan saya mengucapkan selamat paskah bagi yang merayakannya yaa…Salam…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun