[caption id="" align="aligncenter" width="780" caption="Indra Sjafrie besut Bali United Pusam, berhasilkah? (sbrgbr:kompas.com)"][/caption]
Mantan Pelatih U-19 yang sudah mengeluarkan buku biografinya akhirnya mendapat klub yang mau menampungnya. Klub baru tapi lama Putra Samarinda yang berganti nama menjadi Bali United Pusam merekrut Indra sebagai pelatih anyar.
Tidak seperti kala membesut Garuda Muda, kali ini berita Indra melatih klub tidak terlalu mengebyar. Apakah karena namanya kian tenggelam seiring prestasi U-19 yang tak membaik atau memang karena Bali United Pusam bukanlah klub yang memiliki nama besar di kancah persepakbolaan nasional.
Indra akan mencoba membuktikan kepada publik sepakbola nasional bahwa dirinya akan mampu menorehkan prestasi yang bagus pula di level klub. Bali United Pusam tentu memiliki alasan untuk memilih Indra sebagai pelatih anyar mereka, alasan yang tertangkap oleh media adalah kesamaan visi di dalam pengelolaan pemain-pemain muda.
Saya pikir kesamaan visi tersebut bisa dilihat dari beberapa segi yang dapat membuat kita memperkirakan sampai sejauh mana Indra akan berprestasi di Bali United Pusam. Pertama, target jangka pendek. Di media Komisaris Bali United Pusam, Herbiansyah menargetkan untuk klub tidak degradasi saja ketika musim berakhir. Ini bisa dianalisis dari beberapa segi pula, yaitu ambisi klub ini tidak besar seperti klub-klub besar. Bisa juga ini berarti Indra tak dapat mengharapkan agar klub menggelontorkan dana yang besar dengan alasan target klub yang minimalis tersebut.
Kedua, Kapasitas Indra akan teruji. Kapasitas yang saya maksudkan adalah kapasitas dalam mencari bibit-bibit muda yang murah tetapi berkualitas. Hal inilah yang paling menonjol ketika dia bertindak sebagai arsitek timnas U-19. Tidak dapat dipungkiri bahwa Evan, Paulo hingga yabes ditemukan karena naluri Indra dalam mencari bibit unggul. Indra mudah-mudahan diberi ruang sebesar-besarnya dari pihak Klub untuk mencari pemain berkualitas dari seantero negeri yang sejalan dengan visi klub tentunya.
Beberapa hal ini menunjukkan bahwa Indra tentunya tidak dapat diharapkan langsung berprestasi pada musim pertamanya, dengan kontrak lima tahun saya sendiri berpikir klub harus sabar untuk menantikan racikan tangan dingin Indra Sjafrie. Tidak degradasi di musim pertama saja saya pikir sudah sangat baik, apalagi jika mampu bersaing di lima besar. Akan sangat luar biasa kan?...
Akhirnya selamat bertugas coach Indra, kami menunggu penemuan bibit muda hebat lagi dari tanganmu…Salam….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H