Mohon tunggu...
Arnoldus IgaPradipta
Arnoldus IgaPradipta Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Masih Belajar

Seorang manusia

Selanjutnya

Tutup

Nature

Krisis Tanaman Hidup

6 September 2022   13:55 Diperbarui: 6 September 2022   14:02 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Krisis Tanaman Hidup

Tanaman adalah salah satu penopang utama hidup  makhluk hidup di Bumi ini. Seperti dilansir pada hallosehat.com, tumbuhan memiliki banyak manfaat di antaranya memasok oksigen bagi makhluk hidup, menyimpan cadangan air, dan membantu mengurangi polusi udara. Tanaman menjadi sangat penting dalam hidup manusia ketika manusia menggunakan bagian-bagian dari tumbuhan sebagai sumber makanannya.

Hutan sebagai paru-paru dunia sudah mulai tersudut eksistensinya. Hal ini dikarenakan adanya deforestasi yang ada di dunia. Seperti dilansir dalam voaindonesia.com, sekitar lima belas miliar pohon hilang setiap tahunnya karena adanya illegal logging dan deforestasi. Padahal hutan merupakan paru-paru dunia, yang memasok persediaan oksigen dunia. Akibat dari adanya penggundulan hutan tersebut, kadar karbon dioksida yang harusnya diserap oleh tanaman menjadi terbang bebas di udara, sehingga terjadi pemanasan global.

Pemanasan Global adalah suatu fenomena tindak lanjut dari gundulnya dan hilangnya hutan. Pemanasan global terjadi karena jumlah tanaman di dunia berkurang sedangkan jumlah gas berbahaya bertambah. Gas-gas berbahaya tersebut di antaranya adalah karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), klorofluorokarbon (CFC), dan masih banyak lagi. Gas-gas tersebut berasal dari pembakaran-pembakaran seperti pembakaran sampah, asap kendaraan, asap pabrik, dll. Seperti dilansir dalam detik.com, dampak-dampak dari pemanasan global yang disebabkan gas-gas tersebut antara lain, meningkatnya suhu yang dapat menyebabkan terjadinya wabah penyakit, mencairnya es kutub, menurunnya kualitas dan kuantitas air, suhu air laut dan permukaan air laut meningkat, dan munculnya kabut asap.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa ibu Bumi semakin rusak akibat ulah manusia. Pemanasan global merupakan penyebab utama kerusakan bumi yang dalangnya adalah umat manusia sendiri. Maka dari itu alangkah baiknya apabila kita berusaha menjaga bumi kita dengan cara-cara sederhana seperti mematikan lampu dan alat-alat elektronik serta keran air saat tidak digunakan. Di samping itu yang terutama bagi kita manusia apabila membantu menyelamatkan bumi ini dengan menanam tanaman hijau yang akan membantu mengurangi pemanasan global.

Sumber :

https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/manfaat-menanam-pohon/

https://www.voaindonesia.com/a/study-15-miliar-pohon-hilang-setiap-tahun/2946734.html

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5812178/7-dampak-pemanasan-global-bagi-kehidupan-di-bumi-apakah-wabah-termasuk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun