[caption caption="Bridge Over Water"][/Bridge Over Water]
Fenomena Internet, Gadget dan Media Sosial
Tidak dapat disangkal bahwa internet sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keseharian kehidupan masyarakat di Indonesia dalam Era Digital World saat ini. Mengutip pernyataan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), hingga akhir 2015 pengguna internet di Indonesia telah mencapai 88,1 juta dengan hampir 50% merupakan pengguna harian melalui berbagai perangkat seperti komputer termasuk notebook, tablet; juga smartphone atau bahkan smart-tv. Jika dilihat berdasarkan durasi, akses terhadap internet lebih panjang dibandingkan durasi menonton acara televisi. Akses terhadap internet dengan durasi panjang meningkat pesat sejalan dengan pertumbuhan gawai (gadget) dengan berbagai varian sistem operasi seperti Android, iOS (Apple), Blackberry, Windows Mobile, Ubuntu.
Gambaran Pertumbuhan Gawai di Indonesia diberikan pada Grafik-1 berikut ini.
[caption caption="Pertumbuhan Gawai Indonesia"]
Berdasarkan proyeksi tersebut, pada 2018 sekitar 40% penduduk Indonesia akan menggunakan gawai dan akses terhadap internet akan lebih besar atau dapat mencapai 50% -60% penduduk.
Sejalan dengan perkembangan internet dengan dukungan penuh Teknologi Informasi dan Telekomunikasi (TIK - telematika), turut juga berkembang pesat layanan Over The Top, yang berupa konten (atau aplikasi) bermuatan informasi atau multimedia (teks, suara, gambar (image)) yang menyebar dan berpropagasi melalui jaringan internet.
Sebutan media sosial (medsos) menjadi jargon populer yang berkaitan dengan penggunaan seperti Facebook, Twitter, Linkedin, Instagram, Pinterest, Tumblr, Flickr, Â dan Penyampai Pesan Instan (Instant Messenger) seperti Whatsapp, Line, BBM (Lihat artikel : Top 15 Most Popular Social Networking Sites - February 2016)
Gambaran penggunaan Instant Messenger global hingga Januari 2016 diberikan pada Grafik-2.
[caption caption="Instant Messenger Statistics"]
Melalui medsos dan pesan instan, informasi menyebar pesat dan pengguna medsos lebih bergantung serta mengandalkannya dibandingkan media televisi atau media cetak. Dalam dunia yang terhubung (connected world), informasi sehat dan sesat berbaur sehingga memunculkan sikap ikut-ikutan (herding) dan berimplikasi pada fenomena Paradoks Kepemimpinan dan Paradoks Konektivitas (Lihat artikel : Krisis di Ujung Terminal KA Cepat). Pada sisi lain, dengan internet dan berbagai konten termasuk media sosila, bertumbuh ekonomi digital dan sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi yang diungkapkan saat berkunjung ke Silicon Valley pada 17 Februari 2016.