Deklarasi Indonesia dalam Trans Pasific Partnership
Dalam pertemuan dengan Presiden USA 26 Oktober 2015 di Gedung Putih, Presiden Jokowi mendeklarasikan minat untuk bergabung dengan Trans Pasific Partnership. Hal ini sejalan dengan sistem perekonomian terbuka yang dianut, mempertimbangkan kemitraan yang telah berlangsung, serta ukuran perekonomian dengan lebih dari 250 juta populasi di kawasan Asia Tenggara. Deklarasi keinginan Indonesia ini langsung mendapatkan sambutan dari Presiden Barrack Obama.
Trans Pacific Partnership (TPP) merupakan kemitraan yang melibatkan 12 (dua) belas negara dari berbagai kawasan Pasifik dan perjanjiannya ditandatangani pada 5 Oktober 2015 lalu. Selain Indonesia, beberapa negara yang sudah menyatakan keinginan untuk bergabung antara lain Kolumbia, Filipina, Thailand, Korea Selatan, dan Taiwan. Sementara negara Asean yang telah bergabung adalah Brunei, Singapore, Malaysia, dan Vietnam.Â
Terhadap deklarasi bergabung dengan TPP, Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pernyataan bahwa bergabung dalam TPP akan meningkatkan efisiensi; sementara Kementerian Perdagangan akan meneliti manfaat TPP. Berbagai komentar lain muncul sehubungan dengan deklarasi tersebut dan cenderung menentang keputusan Presiden Jokowi, namun sayangnya tanpa dukungan data, informasi serta analisis yang cermat.
Sejalan dengan upaya peningkatan pertumbuhan perekonomian, upaya yang dilakukan pemerintah adalah mendorong perdagangan global (International Trade) dan mengupayakan masuknya aliran dana asing untuk berinvestasi. Dengan bergabung dalam TPP diharapkan peningkatan nilai perdagangan terutama ekspor Indonesia.Â
TPP kental dengan "cara khas" Amerika (USA) dalam menerapkan aturan perdagangan bebas, penghargaan atas intellectual property right, dan penyelesaian sengketa dalam investasi. Pada sisi lain, China yang ukuran ekonominya berada persis di bawah USA, sangat mendorong Free Trade Area of Asia Pacific (FTAAP). Sekilas, TPP dan FTAAP menggambarkan perebutan hegemoni USA dan China di kawasan Asia Pasifik. Lantas bagaimana Indonesia melakukan "positioning' dalam perebutan hegemoni tersebut.
Perdagangan dalam lingkup TPP dan ChinaÂ
Sebagai gambaran perdagangan Indonesia dengan anggota utama TPP dan China dalam dapat dilihat dengan memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan nilai perdagangannya.
Grafik-1 : Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto = GDP)
Neraca perdagangan Indonesia dengan USA, Jepang dan China diberikan pada grafik berikut ini.