Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Aliran Masuk Modal Asing Bukan Soal Peringkat

20 Mei 2017   07:54 Diperbarui: 20 Mei 2017   09:05 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit Rating Agencies - sumber gambar : https://www.investmentfrontier.com/2013/03/06/fdi-target-list-of-frontier-markets-with-credit-ratings/

Pengumuman Standard & Poor's (S&P) pada Jumat, 19 Mei 2017, menaikkan "sovereign credit rating" Indonesia menjadi BBB- yang bermakna layak investasi dengan outlook stabil disambut dengan gembira. Dengan demikian 3(tiga) firma kelas dunia, S&P, Moody, dan Fitch telah memberikan peringkat yang setara. Bandingkan dengan China yang mendapatkan peringkat AA- (High Grade) tetapi outlook negatif. Sedangkan rating India BBB- (Lower Medium Grade) dengan outlook stabil dan telah berlangsung lebih dari dua tahun.

Dengan kondisi rating yang demikian, gambaran aliran masuk modal asing (Foreign Direct Investment atau FDI) diberikan pada Peraga-1.

fdi-inflow-591f34c8fd22bda41e29c5d9.png
fdi-inflow-591f34c8fd22bda41e29c5d9.png
Sumber informasi : OECD - statistics FDI 

Dalam masa 2013 - 2016 aliran masuk FDI ke China (garis merah dengan sumbu tegak kiri) dan aliran masuk ke Indonesia (bar biru dengan sumbu tegak kanan) trend-nya turun; sedangkan India (bar kuning dengan sumbu tegak kanan) trend-nya naik.

Merujuk pada kemudahan dalam bisnis khususnya upaya peningkatan pengaturan dan regulasi (Distance to Frontier) gambarannya pada Peraga-2.

Doing Business - Distance to Frontier : Koleksi Arnold M.
Doing Business - Distance to Frontier : Koleksi Arnold M.
Sumber informasi : World Bank - Ease of Doing Business

Merujuk pada tabel, nilai Indonesia memang meningkat dan lebih baik daripada India, Brazil, dan Filipina; tetapi di bawah skor Malaysia, Thailand, China, dan Vietnam. Walaupun nilai India dan Filipina lebih rendah daripada Indonesia tetapi trend aliran masuk FDI masing-masing naik (untuk Filipina lihat laporan World Bank di sini). Mengapa trend aliran masuk dana FDI ke Indonesia turun ? Jawabannya dapat dilihat pada Peraga-3.

Restrictiveness Index Indonesia - India : Koleksi Arnold M.
Restrictiveness Index Indonesia - India : Koleksi Arnold M.
Sumber informasi : OECD - FDI Restrictiveness Index (lihat di sini).

Peraga-3 menunjukkan Restrictiveness Index (Indeks Pembatasan) Indonesia bertambah sementara India turun. Hal ini selaras dengan Peraga-1 yang menunjukkan aliran masuk FDI India naik sementara Indonesia turun.

Sejak September 2015 sudah 14 (empat belas) paket stimulus perekonomian diterbitkan pemerintah untuk menarik minat investasi asing dan domestik. Tetapi pada kenyataannya belum memberikan dampak berarti dan belum mengundang minat penanaman modal asing. Selain faktor yang berkaitan langsung dengan iklim usaha, situasi sosial dan politik domestik merupakan sisi lain yang memberikan gambaran negatif dan mencemaskan bagi kelangsungan investasi dan usaha di Indonesia.

 

Arnold Mamesah - 20 Mei 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun