Cukup sulit untuk menerima pernyataan "Rupiah Strong"; karena sebutan "strong" sebelumnya melekat pada mata uang Dolar Amerika khususnya saat terjadi perang mata uang (currency war). Agar dapat memahami kondisi mata uang Rupiah (IDR), peraga berikut ini memberikan gambaran pergerakan mata uang Renminbi (CNY-China), Rupee (INR - India), Dolar Amerika (USD - US) dan IDR berdasarkan Real Effective Exchange Rate Index yang diterbitkan BIS (Bank for International Settlement).
Peraga-1: Pergerakan Nilai Tukar CNY - INR - USD - IDR
![REER Index CNY INR USD IDR - koleksi Arnold M.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/08/08/reer-index-cny-inr-usd-idr-598943a21f08e81d82183272.png?t=o&v=770)
Sementara posisi cadangan devisa (Forex Reserve) gambarannya seperti pada Peraga-2 dengan pembanding Tiongkok.
Peraga-2: Posisi Cadangan Devisa
![Forex Reserve Indonesia and China - koleksi Arnold M.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/08/08/forex-reserve-indo-last-2-years-598946d21f08e81da0599a72.png?t=o&v=770)
Berdasarkan Peraga-2, cadangan devisa Indonesia naik, sementara tren cadangan devisa Tiongkok turun.
Dari Peraga-1 tentang nilai tukar berdasarkan REER, mengindikasikan kinerja perdagangan yang dapat dimaknai sebagai peningkatan surplus; sebagai gambaran, Peraga-3 memberikan besaran surplus perdagangan dengan US.
Peraga-3 : Neraca Perdagangan Indonesia - US (semeteran - 6 bulan)
![Indonesia Trade Surplus to US - koleksi Arnold M.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/08/08/indonesia-surplus-to-us-598953ef63a8e66e0d1aa782.png?t=o&v=770)
Dari peraga-3 ditunjukkan bahwa trend surplus perdagangan Indonesia - US naik.Â