Gambaran global dan kondisi investasi yang kurang menggembirakan meninggalkan pilihan pada ekspansi fiskal pemerintah. Tetapi patut diingat bahwa besaran belanja APBN kurang 15% dari PDB (Produk Domestik Bruto); sehingga mengandalkan APBN saja tanpa partisipasi dari sektor swasta (private) akan membuat pertumbuhan berjalan lamban.
Penerimaan negara melalui pajak dan bukan pajak akan berada di bawah target yang telah ditentukan. Demi menjaga keseimbangan, ketahanan dan keberlangsungan fiskal (pengelolaan belanja dan penerimaan), Menkeu SMI cenderung konservatif dalam menambah utang atau pinjaman untuk investasi.
Investasi pemerintah diprioritaskan pada infrastruktur; kondisi minimalis pada investasi sektor produksi. Memang terhadap kemungkinan timbul krisis boleh saja menteri SMI mengatakan "Ngga sama sekali". Tetapi pada tahun-tahun mendatang jangan berharap pertumbuhan ekonomi tidak tertekan, bahkan berpeluang turun berkelanjutan. Kondisi demikian disebut Resesi.
Arnold Mamesah - 26 Agustus 2016
Masyarakat Infrastruktur Indonesia - Laskar Initiatives.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H