[caption caption="http://www.shutterstock.com/"][/caption]Kondisi Tripolar
Sebutan Tripolar menunjuk kepada tiga pasar utama yaitu USA, Euro Area, dan China. Bagaimana kondisinya kini?
Bank Sentral US, The Fed dalam pertemuan FOMC (Federal Open Market Comittee) pertengahan Maret 2016 mengindikasikan penundaan kenaikan FFR (Fed Fund Rate) atau suku bunga acuan. Prakiraan waktu terdekat kenaikan pada medio 2016. Euro Central Bank (ECB) tetap dengan kebijakan "Whatever It Takes" dalam menjalankan Quantitative Easing-nya (Asset Purchase Program) demi mendorong perekonomian Euro Area. Sementara People's Bank of China (PBOC) masih bergelut dengan strategi "devaluasi" mata uang agar dapat mendorong ekspor China.
Hingga Januari 2016, dengan pergerakan mata uang masing-masing (USD, Euro, dan CNY), gambaran perdagangan globalnya diberikan pada Grafik-1.
Grafik-1 : Effective Exchange Rate Index & Balance of Trade
[caption caption="Prepared by Arnold M"]
Grafik-1 menunjukkan fenomena "USD Strong" masih berlangsung dan dampaknya defisit perdagangan US bertambah. Euro menunjukkan kenaikan berakibat surplus perdagangan dengan non Euro Market turun. Sementara China harus "menurunkan nilai" mata uang demi mempertahankan surplus perdagangan. Sebagai tambahan, Februari 2016, surplus perdagangan China hanya USD 3,26 Miliar, dibandingkan rerata surplus 6 bulan sebelumnya hampir USD 60 Miliar per bulan.
Kondisi USD Strong juga menekan kenaikan pendapatan tenaga kerja seperti diberikan pada Grafik-2.
Grafik-2 : Kenaikan Upah Tahunan
[caption caption="Sumber Informasi : Fred - The Fed St. Louis - Economic Research"]
Dalam kondisi surplus perdagangan, cadangan devisa (Forex Reserve) China terus turun seperti diberikan pada Grafik-3.