!["Menatap Harapan" dari Filosofi Air Mengalir : Pelajaran Hidup dari Diskusi Inspirasi Komunitas [Ngopi Susu]](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2024/11/22/diskusi-0-6740363f34777c6d9079bee2.png?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
![[CERPEN] Umar Kolam sang Pendobrak Kejanggalan](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2024/11/07/01-672cb99b34777c0b9924b3e2.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Ketika musim berganti kita selalu menanti
menghayati panggung sambil termenung
di atas ranjang berlubang
ketika napsu sedang melambung
Ketika air surga tiba
kita selalu mencoba
kembali meraba
menyentuh pada tubuh yang basah
"sambil mendesah di atas ranjang
dengan durasi yang panjang
tertidur dalam keadaan telanjang
menikmati bibirnya sepanjang malam"
Ketika bulan meredup mata kita terbuka
melihat mentari sambil menundukkan kepala dengan harapan
tetapi embun terlanjur mengering dan hilang
ketika kita merasa haus dan jatuh ke dalam kolam susu
Baca juga: Kau dan Pemilik Hati
Weda, 16 November 2024
Arnol Goleo (01:45)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Menunggu
Baca juga: Yang Kau Dengarkan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!