15 Tahun Kompasiana-Awalnya saya tidak tahu tentang kompasiana. Sekitar tahun 2018 teman saya berinisial M menulis sebuah artikel tentang mahasiswa.
Isinya berupa kritikan. Menurutnya, akhir-akhir ini "mahasiswa" kurang kreatif atau inovatif. Ketika saya membaca artikel tersebut ternyata saya juga bagian dari pembahasannya.
Memang dalam artikelnya itu tidak disebutkan nama saya, hanya saja saya membaca dan menginstropeksi diri.
Artikel tersebut saya baca dari branda fbnya. Saya pun memberikan komentar positif.
Tak lama kemudian, ia mengajak dan memperkenalkan saya dengan blog kompasiana agar saya juga ikut menulis atau belajar menulis.
Akhirnya, saya secara diam-diam membuat akun kompasiana. Namun saya tidak menulis atau menayangkan  satupun artikel di blog kompasiana.
Bukan saya tidak mau tetapi tidak tahu mau nulis apa. Hingga saat ini, akun tersebut hanya menjadi memori usang.
Saya selesai dari bangku kuliah tahun 2020. Diakhir tahun tersebut, saya melamar pekerjaan dan diterima bekerja di salah satu perusahaan namun hanya bekerja selama 6 bulan (tidak lanjut kontrak).
Karena susahnya mencari pekerjaan akhir-akhir ini, saya berpikir dan mulai meningkatkan kemampuan diri melalui menulis sebagai pekerjaan sampingan agar bisa menghasilkan uang, pikirku waktu itu.
Sayapun membuat akun baru kompasiana dengan tujuan seperti yang telah diuraikan. Juga saya pikir ini ada hubungannya dengan artikel di awal tulisan saya di atas.
Tentu, salah satu motivasi saya dalam membuat akun kompasiana agar bisa mendapat uang dari hasil menulis. Namun harapan saya tidak sesuai dengan kenyataan.
