Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Titisan Dewi Telaga Lina (5)

24 Juli 2023   11:48 Diperbarui: 24 Juli 2023   11:54 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Sejak kejadian itu, Kerjaan Moleong dan Kerajaan Maleeo tidak akur lagi. Padahal kedua kerajaan tersebut masih kerabat dekat.

Kedua kerajaan saling serang sebab Raja Abia bukanlah pewaris sesungguhnya di Kerajaan Maleeo. Sejak Arya kecil, Raja Ali dan istrinya yaitu Yasmin meninggal. Ali dan Yasmin adalah orangtua asli Arya.

Sehingga Raja Abia mengangkat Arya sebagai anaknya karena waktu Ali menjadi raja di Kerajaan Maleeo, Raja Abia menjadi Panglima Kerajaan juga orang kepercayaan Ali dan Abia menggantikan posisi Ali sebagai raja seusai Ali meninggal.

Sedangkan Panglima Otar adalah sepupu Arya yang diutus ayahnya yaitu Alek untuk mengikuti sayembara waktu itu melawan Lalat Raksasa dengan tujuan mengabdi di Kerajaan Maleeo.

Rencana ini tidak diketahui oleh Raja Abia begitu juga dengan Arya. Arya diculik oleh Otar sendiri dan menyembunyikannya di gua tempat tahanan Kerajaan Lalat Raksasa.

***

Malam itu Melisa duduk di tepian Danau Telaga Lina di bawa bulan purnama. Tanpa sengaja Melisa mendengar jeritan seseorang dari dalam gua, tepat dibelakangnya. Ia langsung masuk menuju gua tersebut karena rasa penasaran.

Melisa dengan hati-hati masuk di gua tersebut sebab ia takut ketika ada yang mengetahuinya karena ayahnya yaitu Lalat Raksasa melarang siapapun memasuki gua tersebut, kecuali orang-orang tertentu.

Karena rasa penasaran terus menghantui hati dan pikiran Melisa, Melisa memberanikan diri masuk sekaligus memastikan apa yang disembunyikan oleh Lalat Raksasa, ayahnya itu.

Di dalam gua itu, di depan raung tahanan, Melisa kaget melihat seseorang yang dikurung dibalik terali besi tersebut. Tubuhnya dipenuhi luka dan darah akibat bekas cambuk, ia menjerit kesakitan.

Saat Melisa ingin berlalu dari tempat tahanan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun