Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memberi adalah "Aset"

24 Juli 2023   06:49 Diperbarui: 24 Juli 2023   07:56 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Bagaimana kita mengenal Allah sedangkan manusia atau tetangga kita sendiri lagi mengalami kesusahan namun kita tidak memberi tumpangan."

Dalam agama kita diajarkan tentang memberi atau dalam Kristen lebih dikenal yaitu kasih; mengasihi kepada Allah dan mengasihi kepada manusia atau sesama manusia.

Bukan hanya dalam agama Kristen tetapi juga dalam agama-agama lain. Misalkan, dalam Islam juga mengenal yaitu sedekah. Memberi atau membantu orang lain yang membutuhkan.

Namun sudahkah kita benar-benar memberi dengan sungguh-sungguh? Dalam pikiran saya sering timbul serta bertanya dalam hati tentang hal itu.

Bila sesuatu yang kita berikan kepada orang lain namun diingat terus atau ingin menerima balasan dari orang tersebut. Berarti kita belum memberi dengan sungguh-sunguh.

Sebab, memaknai tentang kasih atau sedekah kita tidak perlu mengingat apa yang sudah kita berikan kepada orang lain. "Jadikan pemberianmu itu sebagai aset".

Seperti halnya kita menanam padi ladang. Untuk menikmati hasil yang baik, kita harus membersihkan atau merawatnya agar padi yang kita tanam dapat dinikmati hasilnya.

Sedangkan membersihkan lahan atau merawat padi, ini sama halnya kita memberi. Sebab tanpa membersihkan atau merawat tentu padi yang kita tanam tidak dapat dinikmati.

Baca juga: "Gereja Tua"

Selain itu, bila kita telah menerima apa yang diberikan orang lain jangan kita melupakan.

Seperti pohon anggur ketika tuan sudah merawat namun anggur tidak menghasilkan buah ranting atau pohon tersebut akan ditebang.

Bailengit, 23 Juli 2023
Arnol Goleo [13:51]

Baca juga: Karena Ulah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun