Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - GOLMEN

Penaku bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Esok

19 Juli 2023   08:54 Diperbarui: 19 Juli 2023   09:13 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita tak perlu kawatir tentang hari esok, tetapi sudahkah kita mempersipkan diri menuju malam? Tengoklah ke dalam jiwa, berbincanglah dengan hati dalam hening sebelum malam menjemput.

Siapkan obor dan minyakmu sebab malam tiba kita pun tak tahu, apakah malam nanti bintang-bintang di langit juga bulan ikut menyapa malam? Entahlah!

Ketika mentari menghilang dan malam tiba, di sana kita akan berhenti sejenak tetapi bukan akhir dari perjalanan kita. Hanya saja kita menunggu mereka sebab perjalanan kita sama, menanti dan menuju siang.

Baca juga: Mencari Payung

Tetapi cukupkah minyak yang kita punya tuk melanjutkan perjalanan malam? Sebab mereka tiba, di situlah masing-masing dari kita menyalakan obor tuk menerangi wajah dan seluruh tubuh kita.

Bila minyak yang kita punya tak cukup, maka kita tersesat dalam cengkraman malam, kehilangan arah dan tak bisa pulang. Karena perjalanan ini bukan soal cepat atau lambat tetapi tentang obor dan minyak kita agar kita tak kehilangan arah menuju pulang.

Kita bisa saja "berharap pada langit" agar bulan menyapa malam asalkan kita tak berkompromi dengan mendung tuk menghilangkan dahaga dalam perjalanan.

Bailengit, 16 Juli 2023
Arnol Goleo [11:20]

Baca juga: Gugur

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun