Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa Seorang Puan

14 Juli 2023   20:50 Diperbarui: 14 Juli 2023   21:03 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kursi berjejer rapi di ruangan tamu, satu per satu datang dan masing-masing duduk pada kursi yang telah disediakan. Nyayian mulai bergema, seperti biasa.

Kursi tak seperti biasanya, ada sebagian yang kosong, tak terisi seperti dulu. Nyanyian demi nyanyian terus dikumandangkan, semua menikmatinya.

Seorang puan berdiri, kami hening seketika. Kata demi kata dituturkan menebus batin, bola mataku basa tak tertahan.

Baca juga: Mencari Payung

"Ada apa dan kenapa?" batinku bertanya.

Bukankah mentari itu sangat jauh? Namun sangat terasa bila sinarnya mengenai tubuh. Kita tak kan merasakan sinar sang mentari ketika kita berteduh di bawa sebuah pohon yang rantingnya tebal ditutupi daun-daun.

Bailengit, 14 Juli 2023
Arnol Goleo [22:23]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Gugur

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun