Panglima Otar diam-diam mengunjungi Danau Telaga Lina untuk bertemu dengan Lalat Raksasa.
Sesampainya di sana, Otar menceritakan kepada Lalat bahwa pangeran Arya, putra Abia, telah melihat dan mengetahui bahwa Lalat Raksasa masih hidup.
"Tuan! Beberapa hari yang lalu pangeran Arya serta dua prajurit kerajaan melihat tuan dan putri di sini. Lalu mereka menceritakan kepada raja, sehingga saya dipanggil raja untuk dimintai keterangan. Saya takut rencana kita diketahui oleh raja" ujar Otar kepada Lalat Raksasa di tepi Danau Telaga Lina.
***
Malam itu kerajaan Maleeo begitu indah dipandang di bawah sinar bulan purnama. Setelah semua orang tertidur, beberapa orang masuk di kamar raja melalui jalan rahasia.
Tujuan dari penyusupan tersebut untuk membunuh Raja Abia. Setelah sampai di depan pintu, tiga orang masuk dan lainnya berjaga-jaga di depan pintu untuk memastikan tidak seorang pun yang lewat dan mengetahui keberadaan mereka.
Ketiga orang itu memakai baju hitam serta memakai ninja begitu juga dengan yang lainnya. Ketiga orang yang masuk itu, tangan kanan mereka masing-masing menggenggam pedang yang telah dicabut dari sarungnya dan mendekati tempat tidur raja. Mereka secara bersamaan mengayunkan pedang yang ada di tangan.
Namun salah satu dari mereka menyenggol guci yang diletakkan dekat tempat tidur raja akhirnya pecah.
Akhirnya Raja Abia pun bangun dan membuka mata sehingga raja berhasil menghindari serangan mereka serta berbalik menyerang.
Karena mereka tak mampu melawan raja dan takut ditangkap prajurit kerajaan, mereka melarikan diri.
"Ada apa, tuan! Apa seseorang mengganggu tuan?" tanya Otar sambil menghela napas tak beraturan.