Halu adalah tempat pertemuan- pertemuan adat seperti; acara pengantin baru, dan tempat menyelesaikan berbagai permasalahan sosial, termasuk upacara syukuran hasil panen padi ladang dan lain-lain yang berkaitan dengan upacara adat dilaksanakan di tempat itu.
Halu atau Rumah Adat dibuat unik sesuai dengan budaya setempat. Di atasnya atau atapnya berbentuk seperti perahu bersayap. Luasnya disesuaikan dengan banyaknya masyarakat dan tidak terlalu tinggi.
Sehingga ketika masyarakat memasuki tempat itu dengan merundukkan kepala sebagai wujud penghormatan atau sakral. Sebab tempat itu sangat dijunjung tinggi kerena disediakan untuk upacara-upacara adat.
Beberapa tahun kemudian, Adil kembali lagi bertapa di Goa Batu. Kali ini, Adil bertapa selama 4 tahun lamanya. Sesudah bertapa Adil mendapat petunjuk tentang suatu peristiwa yang akan menimpa masyarakat setempat.
Sehingga, Adil kembali ke kampung dan menceritakan itu kepada keluarganya termasuk masyarakat yang ada sebelum peristiwa itu menimpa mereka.
Adil menceritakan ramalannya saat mereka berkumpul di Rumah Adat. Sebagian ramalan Adil masyarakat memercayai yaitu: suatu saat anak cucu cece mereka menjadi guru sekolah, guru jemaat, pendeta, membuat pesawat/pilot, dan bisa membuat kapal laut/menjadi kapten kapal.
Namun banyak masyarakat yang tidak percaya adalah peristiwa tragis yang akan menimpa masyarakat, bahwa suatu saat mereka akan diperintah oleh orang berkulit putih, mata mereka seperti ikan gorango dan mereka akan menganut agama Kristen sesuai ramalan Adil tersebut.
Dan itu akan terjadi bertepatan dengan upacara panen padi ladang. Sehingga Adil memperingatkan masyarakat agar bersiap-siap meninggalkan desa tersebut.
Karena banyak masyarakat tidak percaya dengan ramalan tragis Adil. Akhirnya, pertengahan tahun 1898 masyarakat melaksanakan upacara syukuran yaitu Padi Baru dan peristiwa tragis itupun terjadi.
Malam itu, dipertengahan upacara hasil panen padi ladang. Masyarakat sedang makan minum (pesta), militer Belanda datang tiba-tiba dan membunuh semua masyarakat yang ada di rumah adat, kecuali Adil.
Adil tidak bisa dibunuh oleh militer Belanda. Karena Adil memiliki kesaktian kebal tubuh dari hasil pertapaannya itu. Sehingga Adil hanya menjadi tahanan militer Belanda.