Seusai menutup telepon dari ibu, di teras depan rumah Ary. Aku masuk ke dalam rumah dan mendapati Ary sedang duduk di sofa hijau, ruang tamu. Aku perlahan duduk tepat di depan Ary yang sedang sibuk membaca koran.
"A..a..Ary," dengan bibir kaku dan rasa tak enak hati menyebut namanya, tak seperti biasanya.
"Hmm.. kenapa, Leo?" Ary bertanya. Tapi Ary tak menengokku sedikitpun dan tetap fokus membaca koran yang digenggamnya itu.
"Ting." Sebuah pesan masuk di ponsel Ary.
"Saya pergi dulu, mau bertemu Pak Arman, katanya penting" kata Ary seusai melihat layar ponselnya itu.
"Kalau Leo butuh sesuatu jangan sungkan menghubungiku" lanjutnya sambil beranjak dari sofa lalu pergi.
Akhirnya aku tidak sempat mengatakan maksudku karena Ary sudah pergi menemui Pak Arman.
"Kenapa aku tidak langsung bilang saja tadi?" dalam hati berkata.
***
Sudah pukul 19:00 WIB Ary belum pulang juga ke rumah. Aku menelponnya tapi tidak dijawab.
Setelah mandi dan makan malam. Aku duduk di sofa hijau sambil nonton tv, di ruang tamu, tempat aku duduk bersama Ary tadi siang.