Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - GOLMEN

Penaku bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel "Negeri Terasing" (#7)

11 Februari 2023   19:57 Diperbarui: 11 Februari 2023   20:09 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku pikir GMIH sudah lama terpecah belah sehingga ayah menelpon aku untuk pulang mereka tidak lagi membahas hal itu. Namun, saat aku berada di rumah orang tuaku masih membahas hal itu dan memintaku untuk ikut bersama mereka pindah GMIH yang baru.

Sehingga natal dan tahun baru bersama keluarga tidak seperti dulu. Aku masih saja seperti orang "asing" di rumah ini. Saat makan siang di rumah. "Nak, kenapa kamu tidak mau ikut sama ayah dan ibu?" tanya ayah padaku. Tetapi aku hanya diam dan diteruskan makanku.

Setelah melewati natal dan tahun baru, dipertengahan bulan januari 2018 aku minta pamit untuk balik ke Manado melanjutkan studi. "Ayah, ibu, aku harus balik Manado sebab kami sudah aktif kuliah" kataku kepada orang tua saat makan malam.

Pada tanggal 17 Januari 2018 aku balik ke Manado naik pesawat melalui Bandara Kuabang Kao dan tiba di Bandara Sam Ratulangi pukul 13:00 sedangkan tiba di kosan sekitar pukul 15:00.

"Selamat sore opa, oma" ketika aku tiba di kosan. "Selamat sore juga Leo" opa membalas salamku. "Aduh anak manis, kenapa sudah hitam begini?" lanjut opa dengan bercanda. "Hahaha.. iya opa habis di fufu matahari" sahutku dengan bercanda juga kepada opa. "Opa, aku masuk dulu" aku minta pamit kepada opa. "Iya Leo" opa menjawab.

Dua hari kemudian aku masuk kampus untuk registrasi. "Bagaimana kabar Leo?" saat bertemu dengan ketua kelas seangkatan denganku. "Sehat, Oni!" jawabku. "Kabarmu?" kutanya balik. "Yah seperti yang kamu lihat" lanjutnya.

"Kamu sudah selesai registrasi?" tanyaku. "Sudah!" jawabnya. "Aku belum ini, bisa ikut aku?" aku mengajak Oni. "Ayo!" dengan senang hati Oni menerima ajakanku itu. "Habis ini Leo traktir, kita ngopi" lanjutnya sambil tersenyum. "Oh iya, itu pasti" jawabku sambil kami jalan menuju ruangan registrasi.

Seusai aku menyelesaikan registrasi di fakultas kami berdua langsung ke kantin untuk nongkrong dan ngopi. "Nilai Leo bagaimana, boleh?" tanya Oni saat kami sedang menunggu kopi yang telah aku pesan. "Yah lumayan walaupun ada beberapa mata kuliah dapat nilai C" jawabku. "Saya juga sama nilaiku tidak terlalu tinggi" lanjutnya.

Kopi yang kami pesan dan menunggu itu pun diantar oleh pelayan kantin dan kami pun menikmati kopi yang telah dihidangkan itu di atas meja.

Seusai kami menikmati kopi hitam. Tiba-tiba seseorang datang dan duduk tempat di mana aku dan Oni duduk. "Kalian tidak pesan kopi?" orang itu bertanya kepada kami. Aku bingung dengan orang tersebut sebab aku tidak mengenalnya. Namun bagi Oni tidak, aku lihat dari aura wajahnya dan gaya bercerita dengannya.

"Tapi kami baru saja minum kopi" lanjut Oni sambil menatapku. "Iya pesan lagi" kata orang itu yang baru duduk bersama kami. "Bagaimana Leo, masih minum kopi?" Oni menatapku dan berkata demikian. "Boleh!" dengan rasa canggung aku menjawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun