Dia adalah seorang guru, penuh kasih sayang. Ketika seseorang membutuhkan bantuan beliau sedia membantuh tanpa pamrih. Apalagi ayahku meminta bantuan padanya ia dengan senang hati membantuh.
Beliau juga sangat dikenal di kalangan masyaraka (Bailengit). Kedekatan ayahku dengan beliau, sungguh dekat, amat dekat seperti saudara kandung.
Ketika kami meminta biaya pendidikan pada ayah, ayahku pasti meminta bantuan hanya pada beliau.
Tepat 28 Oktober 2022 beliau menutup mata, berpulang kepada Bapa. Nama beliau adalah Yusak Timilong. Selain itu, istri dan anak-anaknya juga sangat baik seperti beliau.
Sampai saat ini, kurang lebih tiga bulan telah berlalu beliau sangat dikenang dengan jasa-jasanya oleh masyarakat terutama di Desa Bailengit.
Inilah yang disebut dengan; "Manusia Mati Meninggalkan Nama."
Kini tahun 2022 tinggal hitung jam, kita memasuki tahun yang baru yaitu 2023. Kita mengukir kisah yang baru, mungkinkah kita kan meninggalkan sebuah kisah yang dapat dikenang?
Dikenang atau tidak semua tergantung pada kita karena kitalah yang melukiskan kisah sendiri sedangkan mereka yang menjadi juri di dunia yang kita huni ini.
"Waktu terus berputar
Dunia semakin tua
Perbanyaklah amal kebaikan
Selagi kita diberikan nafas hidup
Oleh Sang Pencipta"
Bailengit, 31 Desember 2022
Arnol Goleo [22:12 WIT]