Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Naiknya Cukai Rokok: Siapa yang Diuntungkan?

13 November 2022   19:13 Diperbarui: 13 November 2022   20:15 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dengan naiknya cukai rokok, siapa yang "diuntungkan?" Dan, "siapa yang dirugikan?"

"Merokok membunuhmu," benarkah? Naiknya cukai rokok akankah banyak orang berhenti merokok? Efeknya apa ketika tidak berhenti merekok? Apakah berujung "kematian?"

Mungkin saja dengan menaikkan cukai rokok bisa saja mengurangi angka perokok di Indonesia terutama bagi mereka yang sekedar iseng-iseng atau ikut-ikutan sudah pasti mereka akan berhenti merokok.

Juga "pecandu" pun akan berkurang tetapi mereka ini (pencandu) "berhenti" pada saat kehabisan uang saku atau jajan rokok saja. Namun, bukan berarti mereka berhenti permanen.

Pada setiap bungkus rokok bertuliskan merokok menyebabkan kangker, jantung, dan lain sebagainya, aneh bukan?

Tapi kenapa banyak yang tetap mengkonsumsi rokok? Bahkan, lebih ngeri lagi bahwa rokok dapat "membunuhmu."

Apakah benar hanya dengan merokok dapat menimbulkan penyakit? Bukankah makanan yang dianggap bergizipun bisa mengakibatkan atau menimbulkan berbagai penyakit seperti kolestrol, gula, dan lain-lain?

Lalu, "siapa yang diuntungkan dengan melonjaknya cukai rokok?"

Jika, jumlah pe-rokok berkurang benarkah ekonomi akan membaik dalam sebuah keluarga atau rumahtangga?

Dilihat dari kebijakan pemerintah menaikkan cukai rokok tentu negara akan mendapat "keuntungan" dari cukai rokok tersebut. Atau sebaliknya yaitu berefek "buruk" pada buruh pabrik bila profit perusahaan menurun.

Dan bisa saja ini akan "lebih merugikan" masyarakat bila jumlah pe-rokok tidak berkurang karena kebutuhan rumahtangga makin naik. Sebab berhenti dan tidaknya seseorang dalam hal rokok adalah soal psikologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun