Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menggunakan Jasa Vendor adalah Budaya Konsumtif

30 September 2022   01:51 Diperbarui: 30 September 2022   01:57 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tentu, dengan perkembangan zaman banyak orang beramai-ramai mencari vendor dalam sebuah pernikahan entah itu vendor foto, dekorasi, catering, sound, make up, ataupun wedding organizer (WO).

Memang, perkembangan zaman tak dapat dihentikan atau ditolak sebab zaman terus berubah karena waktu terus berputar, tidak statis. Tetapi apakah kita menerima dengan begitu saja tanpa mempertimbangkan?

Kemudian, apa untungnya memakai jasa vendor baik itu vendor foto, dekorasi, catering, sound, make up, ataupun wedding organizer (WO) dalam sebuah pernikahan? Dan apa ruginya bila tidak memakai jasa vendor tersebut?

Banyak orang menggunakan jasa vendor dalam sebuah pernikahan seperti vendor dekorasi agar pernikahannya terlihat mewah. Selain itu, vendor catering juga sama agar makanannya terlihat istimewa. Begitu juga dengan sound supaya acara pernikahannya banyak orang berdatangan meramaikan acara tersebut, supaya terlihat ramai.

Bagaimana dengan make up? Agar terlihat cantik atau ganteng? Padahal kecantikan dan kegantengan itu dari hati. Hehe.. Dan dari semua itu yang menggunakan jasa vendor "karena gengsi." Jadi, tidak bolehkah kita menggunakan jasa vendor? Boleh sangat boleh.

Tetapi, menggunakan jasa vendor membutuhkan biaya yang sangat besar seperti foto, dekorasi, dan lain-lain. Jadi tidak masalah bagi mereka yang mempunyai kelebihan "banyak uang."

Bagaimana dengan hidupnya "pas-pasan" untuk apa jasa vendor? Agar terlihat mewah? Atau supaya biaya yang telah dikeluarkan bisa kembali berlipat ganda karena banyaknya undangan yang telah disebarkan kepada sahabat, sanak saudara dan berharap mereka datang dengan membawa "amplop atau kado" sebagai hadiah pernikahan?

Berdasarkan pengalaman (tetangga), ada sebagian amplop yang berisikan bukan uang tapi daun. Waduh, menyedihkan sekali, jangan sampai ini terjadi juga dalam pernikahan Anda atau yang sementara lagi mau menuju ke sana.

Sahabat, tulisan ini bukan dimaksudkan untuk melarang Anda menggunakan jasa vendor dalam sebuah pernikahan. Tetapi perlu dipertimbangkan. Bagi mereka yang mempunyai kelebihan, tidak masalah karena mereka mempunyai banyak "uang."

Bagaimana dengan hidupnya "pas-pasan?" Itu akan menjadi masalah sebab biaya yang dikeluarkan itu terbuang "percuma" tanpa ada hasil.

Alangkah baiknya uang tersebut disimpan setelah selesai pernikahan digunakan untuk membangun rumah, kan lebih bermanfaat atau diperuntukkan kebutuhan lain seusai pernikahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun