Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - Anakmomen

"Cukup pagi hari 'kau minum air susu ibumu', jangan sampai malam 'kau genggam buah dadanya.'"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membunuhku Tanpa Menyentuh

20 Agustus 2022   21:35 Diperbarui: 20 Agustus 2022   21:36 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum aku pergi melamarmu
Sempat kutitipkan sebuah pesan
Ibu, aku pergi melamar seorang gadis
Melamar dia sebagai menantumu

Gadis itu menginginkan seorang pendamping hidup, kata temanku!

Ku pergi dengan sebuah harapan
Ibu mendapat seorang menantu

Baca juga: Walau Sedetik

Gadis yang ada di sini, sempat ku lamar
Namun ditolak
Maka dari itu hari ini juga aku pergi
Demi dia calon menantumu, ibu!

Ternyata sama
Dia juga menolakku, ibu!

Gadis siapa dan gadis mana lagi yang ku lamar menjadi menantumu, Ibu?

Tak ku sangka, mendengar kabar
Ada seorang gadis menungguku
Kali ini gadis yang berbeda

Aku pun cepat-cepat pulang
Supaya aku dapat melamar dia sebagai menantumu

Aku tak perduli
Dia menerimaku atau tidak
Demi ibu, ku coba melamarnya
Dan akhirnya dia menerima lamaran ku

Namun, berjalannya waktu
Ia meninggalkanku
Meninggalkanku tanpa suara
Bagiku ini adalah hinaan

Hinaan yang ia bungkus dengan kata-kata manis: Aku mencintaimu sampai akhir hayatku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun