Mohon tunggu...
Nolwi
Nolwi Mohon Tunggu... Usaha sendiri -

Akar kekerasan adalah kekayaan tanpa bekerja, kesenangan tanpa hati nurani, pengetahuan tanpa karakter, bisnis tanpa moralitas, ilmu tanpa kemanusiaan, ibadah tanpa pengorbanan, politik tanpa prinsip.(Mahatma Gandhi 1869-1948)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok : Jebakkan Bertahan dan Menyerang Balik

25 Maret 2016   13:15 Diperbarui: 25 Maret 2016   13:38 3204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto ilustrasi : beritaempat.com

Type petarung yang sejati adalah dia bisa bertahan dari segala macam gempuran yang menyerang dirinya. Lalu dari kekuatan atau energy si pihak lawan dia membalik kembali serangan tersebut. Bahkan daya effektifnya akan lebih dahsyat bila dia mengalami  serangan terlebih dahulu.

Type pertarungan seperti inilah nampaknya yang diterapkan oleh Ahok dalam menghadapi target untuk kembali menjadi orang nomor satu di DKI. Maka sedikit dengan tambahan modal dia sebagai incumbent menjadikan saving amunisi untuk menyimpan sementara kekuatan dalam menghadapi para lawan-lawannya.

Jika pihak lawan politik tidak mencermati ini, dan masih tetap menggunakan metode konvensional alias cuma gede bacot atau bahkan masih sering menggunakan kampanye negatif. Artinya bersiaplah isu tersebut tak akan pernah bisa di terima oleh pasar, bahkan bisa jadi isu tersebut menjadikan sipenyebar isu, mendapatkan serangan balik.

Lihat saja saat Ahok diserang dengan isu calon gubernur kafir pada waktu sebelumnya. Dengan santainya Ahok membiarkan isu itu terus berkembang dan bahkan dia tak pernah menanggapi isu itu dengan balasan balik. Tapi dengan teknik lain dia menunjukkan rasa empatinya kepada para pengurus Masjid yakni dengan memberi mereka bantuan mulai dengan menaikkan tunjangan kerja mereka sampai beberapa diantara mereka di biaya untuk pergi umroh.  Belum lagi saat dia mengemukakan program akan membiaya dengan membeli tanah-tanah disekitar Masjid agar dipergunakan untuk menunjang kegiatan rohani lainnya.

Dengan model gaya kepemimpinan seperti ini maka pelan tapi pasti isu sebagai gubernur kafir semakin tak laku. Rakyat semakin dewasa bila menghadapi isu-isu tersebut.

Serangan terhadap cerita banjir, hampir setiap musim penghujan bila Jakarta ada genangan banjir. Maka yang dituduh untuk bertanggung jawab terhadap banjir pastilah Ahok. Kalau saat Jokowi masih Gubernur beliaulah yang menerima tuduhan tersebut. Tapi sekarang Ahoklah yang selalu menerima tudingan-tudingan akan kegagalan tersebut.

Tapi apa yang dilakukan Ahok terhadap tudingan kegagalan banjir ini. Dia menyiapkan disetiap kelurahan para petugas PPSU yang berpakaian orange di masing-masing kelurahan berjumlah antara 50-70 orang sebagai petugas kebersihan dan prioritas utama adalah mengatasi genangan banjir. Para petugas ini dipantai melalui jaringan internet, mereka di koordinir oleh petugas-petugas dikelurahan dan direkrut dari pemuda/pemudi setempat dan diberi tunjangan diatas upah UMR Jakarta.

Hal hasil apa yang terjadi, genangan air dalam sekejap dapat diatasi, kebersihan jalan dan lingkungan disekitar wilayah kelurahan yang bersangkutan dapat terjaga. Para pemuda pemudi yang dulu bekerja serabutan sekarang dapat bekerja dengan penghasilan tetap. Lurah senang dan bahagia menyaksikan wilayahnya bersih. Masyarakat pada umumnya dapat menikmati hasil kerja keras mereka.

Program ini nyata dan tak terbantahkan, yang tadinya nyinyir terhadap Ahok akhirnya malu-malu mulai mengakui. Walau masih ada juga yang berusaha untuk menyerang atau menyalahkan Ahok dengan isu banjir. Tetapi isu ini sekarang sudah dapat di jawab dengan hasil kerja keras para petuga PPSU di lapangan.

Kemudian isu mengenai penggusuran yang tidak manusiawi, Maka dengan membangun rumah susun sebanyak mungkin dan bila telah selesai, penataannya benar-benar efektif diperuntukkan kepada mereka-mereka yang membutuhkan. (jadi bukan jadi objek baru untuk di korupsi). Maka kita bisa melihat langsung saat penggusuran kali jodoh, sebagian besar dari mereka di relokasi ke rumah susun dengan seleksi dan program yang benar-benar efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun