Mohon tunggu...
SLAMET SUPARNI
SLAMET SUPARNI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saya Mau Belajar

16 Desember 2015   10:52 Diperbarui: 16 Desember 2015   14:17 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti bayi yang baru terlahir ke dunia , saya merasa beberapa hari ini ingin mengucap syukur karena masih di pinjami nyawa . Ini bukan karena saya baru sadar kalau selama ini hidup yang saya miliki merupakan pinjaman saja , tapi ini lebih karena saya tau kalau kematian tidak bisa kita kendalikan . Kesadaran ini bermula setelah saya membaca Novel karya Tere Liye yang berjudul RINDU .

Novel ini mengajarkan saya tentang bagaimana cara kita bersikap ketika menghadapi masalah , bagaimana kita harus mengelola rasa benci menjadi memaafkan dan bagaimana kita harus sadar kalau kematian tidak bisa kita tawar bahkan di tunda . Saya memang penggemar Tere Liye , dan kalau tidak silap ,saya sudah membaca semua karya-karya beliau . Dan setiap Novel yang saya baca selalu meninggalkan bekas yang mendalam di hati saya , karena gaya penuturan kata beliau yang tidak menggurui tapi mengena di hati . Nasehatnya disampaikan dg gaya bahasa yang mudah di pahami oleh semua kalangan . Itu sebabnya ,saya tidak pernah ketinggalan untuk membaca karya - karya beliau segera setelah Novelnya di terbitkan .

Jujur . Sejak kecil saya tidak terlalu serius belajar Bahasa Indonesia , saya justru lebih suka belajar Bahasa Inggris ,karena saya menganggap Bahasa Inggris itu keren . Sementara saya selalu menganggap kalau Bahasa Indonesia itu gampang dan tidak perlu di pelajari . Hingga akhirnya saya sadar ketika saya mulai bekerja dan harus membuat dokumen , surat menyurat ,dll . Disitu saya merasa sedih dan menyesal . Saya sempat tidak percaya diri ketika harus membuat surat menyurat tanpa nyontek di internet , dan kegiatan itu terkadang masih saya lakukan hingga sekarang . heheheh..

Bagi saya yang pikirannya sudah tercapur- aduk dg masalah- masalah kehidupan , sangat tidak mudah untuk belajar Bahasa Indonesa lagi seperti dulu . Walau terkadang saya sempat berfikir " jika nanti anak saya sekolah lalu bagaimana jika anak saya bertanya tentang pelajaran Bahasa Indonesia ?" . Maka dari itu dengan semangat merah putih yang membara (alay dikit ) saya , saya bersedia untuk belajar Bahasa Indonesia yang benar , karena sekarang saya sadar betapa kita harus mencintai Bahasa Nasional  kita sendiri melebihi Bahasa apapun . Saya mau belajar lagi untuk mendidik anak- anak saya kelak ,dan supaya mereka mencintai Bahasa mereka sendiri sebelum mereka mencintai Bahasa Orang lain .

Saya juga sangat menyarankan siapa saja yang dulu tidak terlalu suka pelajaran Bahasa Indonesia untuk segera belajar . Kita bisa memulainya dengan sering membaca Novel ,majalah ,koran dan tentu saja buku pelajaran SD. Siapa tau nanti ,  kita  mahir menulis dan bisa berkarya dengan tulisan kita dan tulisan tersebut dapat menginspirasi orang banyak . Satu hal yang harus kita yakini , bahwa , tidak ada kata terlambat untuk belajar Bahasa Indonesia. Go Learning.

 

#Maaf . Jika tulisan saya masih berantakan .

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun