Pagi ini Loly sedang bermain air di kolam plastik di samping rumahnya bersama pengasuhnya yang biasa dipanggil sus Mia. Usianya masih sekitar 4 tahun. Loly anak yang menggemaskan, lucu dan pintar.
"Loly, lihat nih mama video call" seru papanya yang sudah berjalan menuju Loly.
"Mama...mama...lihat Loly maen air, seru. Mama cepatan pulang" kata Loly kegirangan begitu melihat wajah mamanya di telepon.
"Iya, sabar ya. Seru banget ya Nak?Mainannya dibawa maen air juga?" kata mamanya diujung telepon.
"Iya biar rame" ucap Loly sumringah.
Ibu dan anak itu berbagi cerita tentang banyak hal selama kurang lebih setengah jam atau bahkan hampir sejam. Loly bercerita tentang kegiatannya selama di rumah bersama papa, sus Mia dan juga kakek neneknya. Loly bercerita tentang Coki, Bondi, Teddy, Kelly dan semua boneka yang sudah di beri nama.
Ibu mana yang tidak bahagia melihat anaknya ceria dan sehat seperti itu.
"Mama masih lama ya pulangnya?" tanya Loly. Setiap mamanya menelpon dia selalu menanyakan hal yang sama, bertanya kapan mamanya pulang.
"Iya sayang pasti mama segera pulang. Loly doain mama ya. Doain juga semua pasien mama. Doain juga semua orang supaya semuanya sehat. Virus coronanya hilang trus mama bisa pulang ke rumah deh. Kita bisa maen bareng. Iyakan?" balas mamanya.
"Lama banget sih. Loly mau bobo sama mama" suaranya merengek penuh rindu.
Dada mamanya sesak seketika mendengar ucapan anaknya, tapi apa daya dia punya tanggung jawab yang mengharuskan dia untuk sementara waktu berpisah dengan suami dan putri tunggalnya. Sudah dua bulan ini dr.Indri tidak pulang ke rumah karena dia bertugas untuk penanganan covid 19 di salah satu rumah sakit rujukan di ibukota.
"Anak mama yang cantik dan pintar harus apa?" lanjut mamanya tersenyum.
"Harus baik dan selalu ceria"balas Loly sambil mengurai senyumnya yang khas anak-anak.
"Loly udahan ya maennya, sekarang Loly mandi sama sus Mia, minum susu trus maen di dalam rumah ya sayang" kata mamanya.
"Siap Bu dokter" kata Loly dengan tawa cantiknya.
Setelahnya dr.Indri berbicara dengan suaminya. Sementara Loly diurus oleh suster Mia. Hampir setiap hari dr.Indri menelpon putrinya di sela-sela jam istirahatnya. Pandemi ini telah memaksa Loly berpisah sementara dengan mamanya yang seorang dokter.Â
Bisa dibayangkan bagaimana rasa kehilangan dan rindu yang dirasakan Loly. Walaupun mereka tinggal di kota yang sama tetapi mamanya lebih memilih tinggal di mess sementara yang disiapkan pemerintah untuk paramedis yang bersiaga mengurus pasien covid-19 demi kebaikan bersama.
Dr.Indri dan suaminya berbincang banyak hal pagi ini. Mungkin karena dalam 3 hari ini mereka hanya komunikasi lewat pesan singkat. Dr.Indri teramat sibuk selama 3 hari ini seiring melonjaknya jumlah pasien positif covid-19.Â
Sementara di sisi lain 3 hari yang lalu Loly juga sempat demam sampai harus dilarikan ke IGD tapi suaminya memilih tidak mengabarkannya kepada istrinya agar istrinya bisa tetap fokus kepada pekerjaannya. Bersyukur Loly tidak kenapa-kenapa, hanya demam biasa, terbukti dari kemaren dia sudah terlihat bugar lagi bahkan pagi ini sudah bermain air lagi.
Diakhir pembicara, mereka berbincang tentang perkembangan terkini. Ketika melihat berita tentang bandara yang masih tetap ramai, Â antrian panjang di pintu tol, para pengguna jalan yang tidak menggunakan masker dan masih adanya sekumpulan orang yang terlihat berkerumun, membuat hati dr.Indri pilu seraya berkata dalam bimbang :"rasanya sia-sia perjuangan selama ini".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H