Di era modernisasi yang semakin pesat dan kompleks, pendidikan telah mengalami perubahan yang signifikan. Globalisasi telah melahirkan berbagai inovasi dan teknologi yang memungkinkan pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien. Meskipun terjadi perubahan, eksistensi pendidikan berbasis kearifan lokal masih dipertanyakan. Apakah kearifan lokal masih relevan untuk sistem pendidikan modern? Jawaban atas pertanyaan ini mencakup pemahaman menyeluruh tentang manfaat kearifan lokal dalam pendidikan dan bagaimana kearifan lokal dapat diintegrasikan ke dalam tren modernisasi. Pertama, kearifan lokal memiliki manfaat yang besar dalam meningkatkan karakter siswa. Karena siswa dapat belajar tentang moral luhur, empati, dan tanggung jawab apabila nilai- nilai budaya dan moral yang diwariskan secara turun-temurun ditambahkan.Â
Hal ini sangat penting karena kepribadian yang baik merupakan landasan kesuksesan pribadi dan sosial. Kedua, kearifan lokal mencerminkan nilai-nilai budaya yang bernilai dan unik. Di era globalisasi, banyak pelajar dihadapkan pada budaya berbeda yang belum tentu sejalan dengan nilai-nilai lokal. Oleh karena itu, pendidikan berbasis kearifan lokal membantu siswa memahami dan menghargai warisan budaya negaranya sendiri. Hal ini tidak hanya memperkuat identitas nasional tetapi juga mempersiapkan siswa untuk berhasil menghadapi perbedaan budaya. Ketiga, pendidikan berbasis kearifan lokal dapat menghasilkan generasi yang kompeten dan bermartabat karena siswa yang memperoleh pengetahuan lokal dapat menghadapi tantangan globalisasi dengan rasa identitas yang kuat.Â
Mereka tidak hanya memahami bidang teknologi dan sains, tetapi juga tentang nilai-nilai mendalam yang membantu mereka mengambil keputusan yang tepat. Dengan memperkenalkan kearifan lokal dalam pembelajaran membantu siswa mengembangkan sikap positif dan nilai-nilai yang baik. Hal ini penting karena identitas nasional yang kuat merupakan kunci dalam menghadapi tantangan globalisasi. Selain itu, kearifan lokal memberikan siswa keterampilan, kualitas pribadi, dan kemampuan menghadapi globalisasi tanpa berisiko mengorbankan jati diri atau bangsa. Di masa yang sangat dinamis ini, siswa harus memiliki keterampilan yang komprehensif dan kemampuan beradaptasi dengan cepat. Pengetahuan lokal membantu dalam hal ini.Â
Terakhir, kearifan lokal dapat meningkatkan semangat siswa terhadap kearifan lokal di daerahnya sehingga kecintaan terhadap warisan budaya membantu siswa mengatasi permasalahan di luar sekolah dengan lebih baik. Kesimpulannya, kehadiran pendidikan berbasis kearifan lokal tetap penting dalam sistem pendidikan modern. Kearifan lokal tidak hanya menjadi warisan budaya, namun juga memiliki nilai edukasi yang besar bagi generasi muda. Oleh karena itu, penting untuk terus memasukkan kearifan lokal ke dalam kurikulum agar generasi mendatang memiliki jati diri yang kuat dan karakter yang baik. Dengan cara ini, kita bisa menghadapi gelombang modernisasi dengan lebih percaya diri dan bermartabat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H