Mohon tunggu...
Diana Intan Palupi
Diana Intan Palupi Mohon Tunggu... -

Penyendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Puan Maharani, Panglima Revolusi Mental

23 Maret 2017   16:09 Diperbarui: 23 Maret 2017   16:17 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puan Maharani dipercaya sebagai ‘panglima’ dalam revolusimental Presiden Joko Widodo. Kepercayaan penuh diberikan oleh sang presiden kepadaPuan meskipun itu merupakan keputusan yang mendapat banyak kritikan daripublik. 

Sebenarnya, kritikan publik atau kekhawatiran publiktidak selalu punya alasan yang kuat. Puan Maharani, yang menteri termuda danperempuan pertama sebagai menko – didaulat oleh rekor MURI – kian menunjukkankemantapan. Dia mampu mengordinir beberapa bidang kementerian di bawahnya. Dia mampubekerja secara sinergis. Capaian-capaian yang ditunjukkan oleh kementerian dibawahnya juga cukup meyakinkan. Sekali lagi, kritikan itu hanya berarti besarbagi upaya peningkatan sang Puan tapi tak berarti Puan tak punya capaian.

Kepercayaan kepada Puan dan kemantapannya di forum-forumbesar kian menunjukkan kematangan Puan. Lihat, tanggal 23 Maret 2017, PuanMaharani tampil sebagai pembicara kunci dalam sosialisasi Gerakan IndonesiaMelayani yang mengambil tema “GerakanNasional Revolusi Mental sebagai Gerakan Perubahan untuk Mewujudkan Indonesiayang Maju, Modern, Makmur Sejahtera, dan Bermartabat” yang diselenggarakandi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi(KemenPANRB) di Jakarta.

Mari kita tinggalkan kebencian. Lihat dengan sikap yangjernih. Jika seorang Puan tampil tidak meyakinkan dalam panggung-panggungsebelumnya, bisakah dia duduk dipercaya untuk menjadi pembicara bahkanpembicara kunci. Ingat pembicara kunci. Jika kita berfikir bahwa Puan hanyalahanak mama yang tidak memiliki kecerdasan, bagaimana mungkin dia dipaksakanuntuk menjadi pembicara penting dalam forum besar yang diadakan olehKemenPANRB. 

Apakah Puan Maharani memalukan? Apakah dia tampil kikuk? Apakahdia tampil tidak meyakinkan? Kita bisa tanya kepada mereka yang hadir. Kitabisa tanya kepada wartawan yang meliput acara itu. Kenyataannya kitamenyaksikan sebuah fakta yang kian menegaskan bahwa Puan mampu berkomunikasidengan siapapun, kepada publik di panggung-panggung besar atau kepada rakyatkecil dimana pun.

Kita menyaksikan perempuan muda yang bukan saja kiancantik melainkan kian bersinar, kian mampu menunjukkan diri secara meyakinkan. SiapakahPuan Maharani? Jawabannya bukan melulu, dia anak Megawati, melainkan “dia tuh,panglima revolusi mental yang dipercayai sang presiden”. 

Sebagai pembicara kunci dalam sosialisasi gerakanIndonesia melayani, bisa kita saksikan, siapa saja yang duduk sebagai peserta. Tidaklain mereka adalah Aparatur Sipil Negara (ASN). Mereka adalah orang-orang yangpintar. Mereka orang-orang yang bekerja untuk negara, melayani rakyat. Di hadapanmereka, Puan Maharani mengajak untuk menjadi pelopor revolusi mental. 

Ini sinyal kuat bahwa Puan Maharani memang perempuan yangpatut untuk dilirik potensi-potensinya. Jangan kebencian kepadanya menghapuskansegala yang hadir dalam dirinya sebagai potensi yang luar biasa. Puan, kauhebat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun