Mohon tunggu...
Diana Intan Palupi
Diana Intan Palupi Mohon Tunggu... -

Penyendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jika Benar Pernyataan Puan Maharani: Muslimat NU Potensi Dilirik Parpol?

29 Maret 2017   07:55 Diperbarui: 29 Maret 2017   16:01 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puan Maharani mengatakan bahwa Muslimat NU berpotensi dilirik oleh partai-partai politik atau organisasi lain. Ungkapan itu beralasan mengingat keberadaan Muslimat NU yang strategis, kiprahnya yang kian diakui dan kondisi-kondisi politik menjelang pemilu 2019.

Pernyataan lengkapnya, yang penulis kutip dari berbagai sumber pemberitaan, sebagai berikut:

"Jadi ini Muslimat NU nanti akan banyak didekati partai politik. Soalnya masa kepengurusannya masih berlangsung di saat masa pemerintahan sekarang berakhir di tahun 2019".

Lalu bagaimana jika pernyataan itu?

Jika pernyataan Puan Maharani benar (dalam arti menjadi kenyataan), maka itu berarti Muslimat NU memang betul-betul dianggap memiliki peranan penting. Kiprahnya benar-benar diakui sebagai ‘berkontribusi’ nyata di masyarakat. Keberadaannya kian mantap dan dipertimbangkan. Dan bahwa organisasi ini kian memiliki posisi ‘bargaining’ politik yang kian mantap.

Jika pernyataan Puan Maharani menjadi kenyataan, bahwa Muslimat NU sungguh-sungguh dilirik oleh organisasi lain atau partai politik, itu artinya pola gerakan Muslimat NU perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Ini membuktikan aksi-aksi nyata kian memperoleh sambutan yang nyata di masyarakat ketimbang sikap pencitraan.

Organisasi-organisasi lain patut melihat dan mengambil contoh pola-pola aksi nyata yang dilakukan oleh Muslimat NU. Apa yang dilakukan oleh organisasi perempuan NU itu harus menjadi tren gerakan yang bukan saja ditiru polanya melainkan dikembangkan oleh organisasi lain.

Bagi partai politik, yang jelas-jelas orientasi kepentingan politiknya begitu besar, Muslimat NU yang dianggap strategis di masyarakat, ini menjadi sinyal penting dan berbahaya. Penting bahwa pola itu bisa dan perlu ditiru oleh mereka demi meningkatkan dukungan. Bahaya, mengingat bila partai-partai politik senantiasa terlena dalam jalurnya yang seringkali hanya mengandalkan pencitraan tanpa aksi nyata, harapan atas partai politik sebagai kendaraan aspirasi kian lama kian tergerus. Sebagai gantinya adalah gerakan non-partai seperti muslimat NU.

Bagi NU Muslimat, jika pernyataan Puan Maharani itu benar, itu artinya gerakan perempuan bernama NU Muslimat ini kian memiliki posisi politik yang penting. Organisasi ini berkesempatan untuk memperjuangkan agenda-agenda penting yang mereka usung. Kesempatan politik yang kian terbuka lebar bagi organisasi ini seharusnya dimanfaatkan betul-betul untuk perjuangan politik mereka.

Sejauh ini kita tidak menemukan gerakan politik perempuan yang benar-benar memiliki pengikut yang jumlahnya besar. Gerakan-gerakan perempuan selalu sedikit. Masyarakat masih memandang sebelah mata untuk agenda-agenda perempuan yang selalu dicap dengan label ‘feminisme’ Eropa. Dan nama Eropa selalu dianggap sebagai tidak sesuai untuk ukuran perempuan timur (Asia) yang kuat memegang tata norma ketimuran.

Bagi perempuan, kesempatan politik untuk memperjuangkan agenda-agenda mereka bisa melewati Muslimat NU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun