Mohon tunggu...
Diana Intan Palupi
Diana Intan Palupi Mohon Tunggu... -

Penyendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Begini Usul Puan Maharani pada Haul Taufiq Kiemas

26 Juni 2017   16:29 Diperbarui: 26 Juni 2017   16:35 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah Haul ke-4 Taufiq Kiemas. Acara ini digelar di Gedung Rajawaili Nusantara Indonesia (RNI), Kuningan, Jakarta Selatan (12/06/2017).

Sahabat-sahabat, orang-orang terdekat, orang-orang tercinta dan para pejabat turut hadir dalam acara ini. Mantan Ketua MPR ini, almarhum Taufiq Kiemas, adalah seseorang yang turut bekerja dan mengabdi untuk negeri ini. Dan mereka yang datang bisa dikatakan adalah mereka yang sedia untuk mengenang atau menyerap semangatnya.

Puan Maharani sebagai sang anak yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) hadir dalam acara ini. Mula-mula dia mengenangnya dengan sebuah cerita. Dia mengenangnya sang ayah sebagai seorang yang suka 'ngobrol' (jengpatrol.id, 13/06/2017).

Dalam ngobrol, tentu bisa apapun yang disampaikan, entah berupa bahan-bahan cerita politik, kondisi nasional, cerita keseharian atau yang sekedar yang menghibur. Tapi dalam ngobrol ada kesediaan untuk berdialog. Berdialog itulah salah satu kebiasaan mantan ketua MPR itu.

Kesediaan mengobrol adalah kesediaan untuk bersikap akrab, komunikatif dan seringkali ia sosok yang selalu terbuka pikiran. Taufiq Kiemas adalah sosok yang suka berteman. Dalam cerita Puan, dia bisa menerima tamu atau kawannya hingga larut malam. Kepiawaian dia berteman tentu menjadi hal penting bagi dirinya. Menjalin persahabatan adalah seni tersendiri dimana tak selalu mudah untuk mempertahankannya. Puan Maharani, dengan mengenangnya, seharusnya pula mengenang dan mengambil hal penting dari seni berteman ala almarhum, sang ayah.

Selain menceritakan sang ayah, Puan memberi apresiasi atas acara ini. Puan memberikan beberapa pertimbangan atau usulan mengenai desain acara ke depannya. Apa yang diusulkan? Dia menginginkan agar diisi dengan acara-acara yang penting seperti diskusi. Dalam hidupnya, kenang Puan, sang ayah sering berdiskusi dengan berbagai macam kelompok dengan berbagai tema, terutama kebangsaan. Tradisi ini, yang biasa dilakukan oleh almarhum, patut dilestarikan dan dikembangkan dalam acara ini (jengpatrol.id, 13/06/2017).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun