Mohon tunggu...
ARNI FITRIANI DWI
ARNI FITRIANI DWI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya merupakan mahasiswa semester 3 jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya merupakan seorang yang cukup aktif di dunia organisasi, selain itu saya memiliki hobi di dunia tulis menulis baik itu fiksi maupun non fiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Minat Membaca di Kabupaten Cianjur Melalui Gerbong Literasi

9 Desember 2022   15:49 Diperbarui: 9 Desember 2022   15:55 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan adalah salah satu hal yang akan merubah hal ini. Pendidikan adalah salah satu modal utama untuk menggenggam dunia. Pendidikan mengawali indahnya dari sebuah cerita dalam kehidupan. Bagian terkecil dari sebuah peristiwa yang besar meratapi setiap jejak, meratapi setiap anugerah dan juga nikmat. Masa muda tidak akan terulang kembali, tapi melalui pendidikan kita akan ingat bahwa kita pernah mengalami manisnya bangku pendidikan dan merasakan indahnya masa muda.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2015 mewajibkan para siswa untuk membaca buku minimal 15 menit sebelum melakukan kegiatan belajar-mengajar di sekolah setiap harinya. Permendikbud ini juga menyebutkan bahwa buku yang dibaca adalah buku non teks pelajaran. Esensi dari kebijakan permendikbud ini adalah bahwa kegiatan membaca perlu dibiasakan sebagai rutinitas harian. Melakukan hal sederhana tetapi rutin lebih efektif membentuk kebiasaan yang berkelanjutan. Demikian halnya, 15 menit membaca setiap hari akan menumbuhkan kebiasaan siswa dalam membaca sepanjang hayat.

Membaca merupakan kunci dalam proses belajar. Ketika seseorang memiliki keterampilan membaca yang baik, maka ia akan dapat menyerap berbagai macam pengetahuan. Apabila keterampilan membaca siswa rendah, maka siswa hanya akan memperoleh pengetahuan sebatas dari apa yang disampaikan oleh guru saja. Apabila tidak dibiasakan untuk gemar membaca siswa nantinya akan merasa kewalahan saat berada di kelas tinggi karena materi pelajaran yang sudah semakin kompleks.

Cianjur adalah kabupaten dengan sejuta kekayaan alam dan potensi manusia. Namun, kabupaten Cianjur dinobatkan sebagai kabupaten dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terrendah di Jawa Barat karena masih kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan pendidikan. Menurut penelitian dari Harvard Kennedy University menyebutkan bahwa kesehatan dan pendidikan lah yang menjadi aspek aspek terpenting kemajuan suatu negara.

Pemkab Cianjur melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan akan membangun pusat kegiatan membaca di dalam gerbong kereta api. KA jurusan Cianjur-Sukabumi akan dipilih sehingga masyarakat dapat melakukan perjalanan sambil menambah pengetahuan dengan membaca koleksi buku yang telah disediakan.

Hal ini sebagai sebuah gerakan literasi gemar membaca yang tengah di gunakan pemkab Cianjur untuk masyarakat dalam upaya menaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kabupaten Cianjur. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Cianjur Ahmad Mutawali mengatakan, bahwa pihak dinas pendidikan Kabupaten Cianjur telah menyediakan pusat kegiatan membaca atau perpustakaan di samping Stasiun Kereta Api di jalan Yulius Usman, Kecamatan Cianjur Kota.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun