Mohon tunggu...
Ade Rahmat Nur
Ade Rahmat Nur Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Ekonomi Syariah

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi UMKM dalam Menghadapi Perdagangan Bebas

2 Juni 2020   14:45 Diperbarui: 2 Juni 2020   17:11 9619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

UMKM merupakan usaha produktif yang dilakukan oleh seseorang atau badan usaha yang sudah dikategorikan sebagai usaha mikro. Dengan adanya UMKM kreatifitas masyarakat meningkat, terbukanya lapangan kerja, dapat mengurangi pengangguran, meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 

Dengan adanya Perdagangan Bebas tentu saja harus dijadikan pangsa pasar dan kesempatan usaha yang bagus oleh pelaku UMKM itu sendiri. Strategi yang harus digunakan oleh UMKM untuk menghadapi perdagangan bebas diantaranya :

1. Penguatan dan peningkatan kualitas SDM
2. Meningkatkan sumber daya modal
3. Setiap pelaku UMKM harus mampu mengembangkan produk.
4. Memperbaiki cara pemasaran produk
5. Memperbaiki kualitas pelayanan terhadap konsumen.
6. Memperbanyak relasi

Sinergi antara Pemerintah dengan pelaku UMKM juga harus ditingkatkan supaya dalam menghadapi Era Perdagangan Bebas ini dapat berjalan dengan baik terutama dalam kemudahan akses terhadap perbankan untuk menunjang modal usaha, regulasi yang baik, serta perizinan yang tidak berbelit-belit.

Perdagangan Bebas itu sendiri merupakan kegiatan jual beli suatu produk antar Negara tanpa adanya peraturan yang mengatur perdagangan bebas itu sendiri didalam suatu Negara.

Dampak Positif Perdagangan Bebas bagi Indonesia :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dalam negeri.
2. Adanya peningkatan ekspor
3. Peningkatan lapangan pekerjaan
4. Meningkatkan pendapatan devisa Negara
5. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dampak Negatif  Perdagangan Bebas bagi Indonesia :
1. Produk dalam negeri cenderung kalah bersaing dengan produk luar negeri
2. Adanya kemungkinan ekploitasi besar-besaran
3. Adanya sifat konsumerisme
4. Adanya ketergantungan terhadap produk luar negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun