Tata kelola teknologi informasi (TI) menjadi hal yang semakin penting dalam era digital ini. Bagian integral dari tata kelola TI adalah struktur hak keputusan, yang mengatur bagaimana keputusan-keputusan terkait TI dibuat, disahkan, dan dilaksanakan di dalam sebuah organisasi. Struktur hak keputusan dalam tata kelola TI merupakan kerangka kerja yang mengatur peran, tanggung jawab, dan wewenang dalam mengambil keputusan terkait TI.
Pertama-tama, struktur hak keputusan dalam tata kelola TI melibatkan identifikasi pemegang kepentingan. Ini mencakup pengenalan berbagai pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan TI, seperti dewan direksi, eksekutif senior, manajemen TI, dan pengguna akhir. Dalam sebuah organisasi, dewan direksi biasanya memiliki peran penting dalam menetapkan visi dan strategi umum terkait TI, sementara manajemen TI bertanggung jawab atas operasional sehari-hari sistem dan infrastruktur TI.
Selanjutnya, struktur hak keputusan harus menetapkan tingkat wewenang dan tanggung jawab masing-masing pemangku kepentingan. Misalnya, dewan direksi mungkin memiliki wewenang untuk menyetujui anggaran besar-besaran untuk proyek TI atau kebijakan keamanan data, sementara manajemen TI memiliki wewenang lebih operasional untuk mengatur alur kerja sehari-hari dalam departemen TI. Pengguna akhir juga harus diberi wewenang yang sesuai dalam hal penggunaan dan akses terhadap sistem TI.
Selain itu, struktur hak keputusan harus memperjelas proses pengambilan keputusan. Ini mencakup pembentukan mekanisme komunikasi dan konsultasi antara berbagai pemangku kepentingan, serta pembuatan keputusan yang didasarkan pada informasi yang tepat dan akurat. Misalnya, dalam situasi yang memerlukan keputusan cepat terkait perbaikan sistem TI yang kritis, struktur hak keputusan harus memungkinkan untuk koordinasi yang efisien antara tim teknis dan manajemen tingkat atas.