Mohon tunggu...
arnaz asasholeh
arnaz asasholeh Mohon Tunggu... -

Student of Sampoerna Academy Bogor Campus

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perkembangan Musik Heavy Metal

15 Maret 2015   15:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:38 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita sudah tidak asing lagi dengan kata musik. Musik adalah sebuah ide pikiran, gagasan, karya seni, dan wadah untuk mengekspresikan emosi lewat nada-nada yang diciptakan dari berbagai macam alat dan benda yang menghasilkan bunyi-bunyian serta melodi. Musik sendiri berkembang dengan berbagai jenisnya di berbagai negara dan semakin beragam hingga kini. Genre musik yang biasa kita kenal di masyarakat antara lain adalah jazz, blues, rock, metal, pop, dan masih banyak genre musik yang sangat beragam.

Pada perkembangan musik di tahun 1960-1970 muncul sebuah genre musik bernama heavy metal. Nama heavy metal sendiri terinspirasi dan diambil dari sebuah lagu dari grup band hard rock bernama Steppenwolf dengan judul lagu Born To  Be Wild yang dibeberapa liriknya terdapat kata heavy metal. Istilah heavy metal belum terlalu terkenal pada tahun 1960-an sampai pada tahun 1970-an diperkenalkan oleh grup band asal Inggris bernama Black Sabbath. Musik heavy metal sendiri dapat dikenali dari ciri khas distorsi pada gitar yang sangat kuat dan ketukan-ketukan pada semua instrumenya relatif cepat. Liriknya sendiri lebih mengacu pada tema maskulinitas dan kejantanan. Dari semua genre musik, heavy metal adalah salah satu akar genre musik dari banyak genre musik yang kita kenal sekarang ini.

Pada perkembangan musik heavy metal pertama yaitu pada tahun 1970-an masih bisa ditemui unsur musik blues yang kental. Band-band yang berpengaruh pada tahun-tahun ini diantaranya adalah Led Zeppelin, Black Sabbath, dan Deep Purple. Mereka adalah para legenda pendiri aliran musik ini untuk pertama kalinya. Pada perkembangannya muncul musik heavy metal yang lebih ganas dan keras dengan distorsi gitar yang lebih dominan dan hilangnya unsur musik blues di dalamnya serta lebih melodis dan harmonik. Band yang mempeloporinya adalah Judas Priest, band asal Inggris. New Wave of British Heavy Metal (NWOBHM) adalah istilah baru yang muncul di Inggris dengan band-band pelopor seperti Motorhead, Venom, Iron Maiden, Saxon, dan Diamond Head.

Perkembangan berikutnya yaitu di tahun 1980-an yang dipengaruhi oleh NWOBHM yang mencampurkan musik heavy metal dengan pop yang menghasilkan sub genre bernama glam metal. Inovasi ini mempengaruhi eksistensi dari musik heavy metal sendiri. Berkat perpaduan ini musik heavy metal dengan mudah dan cepat tersebar luas keseluruh dunia. Di tahun ini musik heavy metal semakin terkenal dan banyak digandrungi oleh kaum remaja di seluruh dunia.

Pada tahun 1990-an musik heavy metal semakin berkembang dengan lahirnya banyak sub genre yang merupakan tahap akhir metamorfosis perkembangan musik metal yang saat ini kita kenal. Pada periode ini musik heavy metal lebih menekankan pada unsur yang lebih keras pada lirik dan karakter vokalis. Beberapa sub genre dari heavy metal adalah thrash metal, death metal, black metal, power metal, alternative metal, grunge, dan banyak sub genre lainnya. Periode ini lebih dikenal dengan sebutan The Age Of Underground Metal.

Pada sub genre thrash metal dikenal sebuah istilah “The Big Four of Thrash”. Istilah ini adalah ungkapan yang ditujukan untuk para legenda musik pendiri aliran musik ini, mereka adalah Metalica, Anthrax, Slayer, dan Megadeth. Sub genre ini mempunyai ciri khas tempo permainan yang sangat cepat di hampir semua instrumen musiknya. Permainan downstroke pada gitar yang sangat terlihat membuat musik ini banyak digemari oleh semua kalangan pada masanya hingga saat ini. Banyak band yang mengembangkan jenis musik ini dan mempopulerkannya ke penjuru dunia seperti di Amerika Selatan yang dipelopori oleh band Sepultura. Di Eropa diperkenalkan oleh grup band Kreator dan Destruction.

Sub genre lainnya adalah death metal dan black metal. Perbedaan kedua jenis musik ini terletak pada jenis karakter vokal dan tema serta lirik pada setiap lagunya. Death metal lebih menjurus pada tema kematian, perang, pembunuhan, dan sadisme. Sementara black metal sendiri lebih mengarah pada tema satanisme, neraka, dan kegelapan. Jenis musik ini berkembang di berbagai macam negara di Eropa seperti Finlandia, Norwegia, Scandinavia, dan Swedia. Band-band yang mengembangkan musik ini di antaranya adalah Entombed, Dismember, Unleashed, At The Gates, Venom, Hellhammer, Celtic Frost, dan Bathory.

Power metal adalah sub genre dari musik heavy metal yang mempunyai ciri khas pada karakter vokal yang bernada tinggi dan permainan drum yang cepat dengan penggunaan double pedal yang sangat dominan. Karakter vokal dari sub genre ini dipengaruhi oleh vokalis grup band Judas Priest, Rob Harlfod dan vokalis grup band Iron Maiden, Bruce Dickinson. Grup band yang banyak mengambil jenis musik ini kebanyakan berasal dari benua Eropa dan Asia. Dari Eropa mempunyai grup band Hellowen (Jerman), Iron Maiden (Inggris), dan Europe (Swedia). Di Asia sendiri banyak grup band dengan aliran power metal berasal dari Indonesia, seperti Power Metal.

Pada tahun1990-an muncul suatu sub genre dari heavy metal yang sangat populer di saat itu, yaitu adalah alternative metal. Gaya musiknya merupak gabungan dari musik heavy metal yang bercampur dengan alternative rock. Band-band seperti Faith No More, Primus, Rage Against The Machine, dan Jane’s Addiction adalah band-band yang dianggap berperan penting dalam memopulerkan sub genre ini. Dari alternative metal munculah beberapa sub genre lain yang terinspirasi dari alternative metal dan genre campuran lainnya, seperti industrial metal yang dipopulerkan oleh Ministry, Godflesh, Fear Factor, dan Marilyn Manson. Di dataran Eropa idustrial metal juga cukup digemari dengan band yang mempopulerkan diantaranya adalah Rammstein, Megaherz, dan Oomp! Sub genre lain yang muncul adalah punk metal atau crossover thrash dengan band-band seperti Suicidal Tendecies, Stromtroopers of Death, Corrosion of Conformity, dan Dirty Rooten Imbeciles. Gaya musik ini merupakan gabungan dari musik thrash metal dengan hardcore punk yang sangat kental dengan tempo permainan yang cepat dan tema punk yang sangat terlihat.

Dari semua sub genre yang muncul dan berkembang dari alternative metal, terdapat 2 sub genre yang sangat populer dan masih terus eksis hingga kini. Pertama adalah groove metal yang muncul di tahun 1990-an sebagai evolusi dari thrash metal dengan ciri khas permainan cepat, dipenuhi permainan riff pada gitar dengan nada yang nge-groove bercampur karakter vokal thrash metal, melodi gitar panjang dan harmonis. Para pelopor jenis musik ini adalah grup band Pantera, Sepultura, dan White Zombie. Kedua ada nu metal atau aggro rock. Musik ini dimainkan dengan nada-nada ala industrial metal dengan banyak unsur baru yang dimasukan ke dalamnya seperti rap dan hip-hop. Band-band yang terkenal di dalamnya adalah Slipknot, Korn, Limp Bizkit, Deftones, Disturbed, POD, dan Static X.

Satu lagi sub genre dari heavy metal yang tidak kalah terkenal dari semua sub genre di atas, yaitu adalah grunge. Genre ini menjadi terkenal di daerah Seattle, Amerika Serikat pada tahun 1990-an setelah redupnya genre glam metal dan sebelum kemunculan aliran alternative metal yang juga muncul di tahun-tahun 1990-an. Grunge adalah percampuran dari heavy metal dan post-punk atau juga sering dengan hardcore. Band-band terkenal yang memainkan jenis musik ini diantaranya adalah Nirvana, Soundgarden, Pearl Jam, dan Alice In Chains. Salah satu band yang dianggap paling berpengaruh dalam mempopulerkan jenis musik ini adalah Nirvana, namun setelah kematian sang vokalis sekaligus gitaris Kurt Cobain, kepopuleran grunge mulai redup dan tergantikan dengan alternative metal.

Pada periode selanjutnya yang dikenal dengan The Age Of Modern Metal, musik heavy metal berkembang menjadi beberapa sub genre yang belum pernah ditemui sebelumnya. Bercampurnya berbagai unsur musik lain kedalam musik heavy metal seperti yang terjadi pada sub genre nu metal dapat terlihat pada periode ini, namun tidak seperti nu metal yang hanya memasukan unsur hip-hop dan rap di dalamnya. Dalam perkembangannya kini musik heavy metal dapat dicampurkan dengan berbagai unsur musik lainnya seperti musik daerah, percampuran beberapa sub genre yang sudah ada dan dicampurkan dengan musik heavy metal, dan perkembangan dari sub genre sebelumnya.

Contoh dari periode yang baru ini adalah munculnya genre folk metal yang merupakan percampuran dari unsur musik heavy metal dan musik folk atau musik daerah. Contoh band yang memainkan jenis musik ini adalah Korplikaani, Skyclad, Ensiferum, Fiintrol, Turisas, dan Blind Guardian. Terdapat berbagai macam unsur musik daerah yang berbeda dari sub genre ini. Band-band seperti Orphaned Land, Myrath, dan Melechesh memiliki unsur musik yang menggambarkan budaya musik lokal ala Timur Tengah. Berbeda dengan band seperti Chthonic, Rudra, dan Tengger Cavalry yang mengusung tema musik metal dengan bumbu-bumbu unsur musik oriental ala Asia.

Selain folk metal, ada juga sub genre yang merupakan percampuran dari sub genre dari musik heavy metal yang sudah ada sebelumnya, yaitu adalah deathcore yang merupak penggabungan dari sub genre metalcore dan death metal. Tema musik ini cenderung lebih mengarah pada ciri khas metalcore namun dimainkan dengan nuansa death metal yang keras dan menghancurkan namun melodis serta tempo permainan yang cepat seprti pada sub genre metal old school. Ditambah dengan liriknya yang lebih cenderung pada death metal, yaitu berkisah tentang kematian, kegelapan, neraka, setan, dan unsur-unsur mistik lainnya.

Musik heavy metal yang semula hanyalah sebuah genre musik yang sederhana dengan alunan nada ala blues dan rock yang nikmat didengarkan kini berkembang menjadi banyak jenis musik dan aliran yang baru dan memiliki banyak variasi dengan ciri khas masing-masing tanpa menghilangkan unsur utama di dalamnya, yaitu unsur musik heavy metal dengan gaya khas dari distorsinya. Hal ini menunjukan bahwa musik sebagai salah satu alat untuk mengekspresikan imajinasi dan aspirasi adalah sebuah hal yang bersifat fleksibel dan inspiratif. Dalam perkembangannya kita dapat menjadikannya seperti apa yang kita inginkan dan menciptakan sebuah karya baru dari suatu ide yang sudah ada sebelumnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun