Mohon tunggu...
Arnaz Sofian
Arnaz Sofian Mohon Tunggu... -

.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

"Penulis yang Baik Adalah Pembaca yang Baik"

3 November 2013   01:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:40 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

“Pak, bagaimana caranya menjadi penulis yang baik ?”

”Penulis yang baik adalah pembaca yang baik” jawab dosenku singkat.

Sebenarnya petikan singkat percakapan tadi sudah lama terjadi. Namun, entah kenapa hal itu teringat lagi dan ingin sekali menulisnya di sini.

Mungkin banyak dari kita yang kadang terheran-heran dengan tulisan seorang Wartawan, Pujangga, Novelis, Cerpenis atau mungkin juga para penulis artikel. Pertanyaan yang sering muncul adalah, kok hebat yah ? kok pinter yah ?kok ”renyah” yah tulisannya ?. Lalu, apa rahasianya ?

Jawabannya adalah seperti yang disampaikan dosen saya tadi, ”penulis yang baik adalah pembaca yang baik”. Kalau dipikir-pikir mungkin ada benarnya, atau malah memang demikianlah kenyataannya. Bagaimana mungkin orang yang malas membaca, malas belajar dan malas mencari tahu bisa membuat tulisan yang baik, renyah dan enak untuk dinikmati. Tentunya sangat sulit sekali bukan ?

Sebut saja misalnya Emha Ainun Najib, Chairil Anwar si pujangga itu, cerpenis terkenal Agus Noor dan novelis sekaliber Andrea Hirata dan Dewi Lestari. Mereka merupakan penulis-penulis hebat yang ”rakus” membaca tulisan-tulisan orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis tidak datang begitu saja secara tiba-tiba melainkan ada suatu proses sebab-akibat.

Sebenarnya bukan hanya sekedar menulis yang dimaksud di sini. Kalau sekedar menulis toh hampir semua bisa melakukannya. Kecuali keponakan saya yang berumur 2 tahun itu, jangankan menulis, bicara saja masih belepotan. Yang di maksud di sini adalah sebuah tulisan yang menggugah, membawa pesan, membawa pencerahan dan pengetahuan baru bagi pembacanya. Sehingga pembaca tulisan tersebut akan berkata,”lho saya malah baru tahu” atau ”iya juga sih”, bahkan yang lebih hebat lagi kalau tulisan Anda mampu menggerakkan seseorang untuk berbuat lebih. Ke arah yang lebih baik tentunya. Tulisan semacam inilah yang saya sendiri masih merasa sulit melakukannya.

Misalnya, tulisan tentang sampah yang membuat pembaca tergerak untuk menjaga lingkungan, tulisan tentang korupsi yang berdampak pada sikap anti korupsidan tulisan-tulisan humor yang membuat pembacanya terhibur. Tulisan-tulisan hebat semacam ini banyak saya dapati di sini, di Kompasiana. Bahkan saya banyak mendapat pengetahuan baru dan segar-segar ya di sini ini, Media Warga yang sesuai semangat yang diusungnya Sharing. Connecting. Salam...

”Menulis tanpa membaca ibarat perang tanpa senjata”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun