Luconaz tergeletak tak berdaya di dalam dimensi kosong Daraznoz . Ia mengerang kesakitan , sekujur tubuhnya dipenuhi luka berdarah dan lebam di mana - mana akibat serangan beruntun yang diterimanya .
" Luco , menyerah saja . Kebaikan tidak akan pernah bisa mengalahkan kejahatan . Lebih baik serahkan Kitab 7 Kehidupan itu dan biarkan aku menguasai semesta alam . "
" Tidak , Daraz . Sampai kapanpun aku tidak akan menyerahkan Kitab 7 Kehidupan itu . Aku sudah men-teleport-nya ke Bumi dan ingatlah , seorang anak akan lahir untuk menghentikan rencana jahatmu . "
Mendengar apa yang dikatakan oleh Luco membuat Daraznoz sang raja kegelapan murka . Api hitam berkobar - kobar menyelimuti tubuh Daraznoz .
" Kalau begitu kau harus mati , Luconaz !
Spear of Hell !
Dari telapak tangan Daraznoz , kobaran hitam itu bertransformasi menjadi sebuah tombak tajam yang dibaluri oleh api hitam . Ujungnya mengacung ke arah Luconaz yang tak lemah berdaya .
Daraznoz menghunjamkan tombak itu tepat di jantung Luconaz . Tajam dan panasnya tombak itu , membuat Luconaz muntah darah , ia tak sanggup lagi bertahan dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir dengan senyuman tipis yang perlahan pudar di bibirnya .
" Mulai sekarang aku akan mengerahkan panglima terkuatku untuk mencari Kitab 7 Kehidupan itu dan juga mencari anak yang akan menggagalkan rencanaku ! "
Daraznoz hanya membiarkan Luconaz tak berdaya di sana dan menggunakan teknik Dark Teleport of Dimension untuk pergi dari sana .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H