Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tawa Kuntilanak

15 November 2014   02:10 Diperbarui: 22 Juli 2016   15:06 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam semakin mencekam . Hanya suara jangkrik dan hewan - hewan malam yang mengiringi sunyinya malam . Terlihat 2 orang laki - laki sedang melintasi jalan yang sunyi .

" Sudah kubilang tadi lebih baik nginap , tapi kamunya aja yang ngeyel . Lihat nih . Udah jam 11 malam , pasti setan - setan pada keluar dari sangkarnya .. " sambil menunjukkan jam tangannya .

" Udahlah jangan ngomongin setan malam - malam gini . Ngeri tahu . Kalau setan nya bener - bener nongol di depan kita , baru tahu rasa . "

" Iya iya .. "

Mereka kembali melanjutkan perjalanan yang sempat terhenti karena percakapan singkat tadi . Mereka tak tahu bahwa di belakang mereka , sesosok makhluk berpakaian putih berambut panjang melihat mereka yang sedang berjalan . Kuntilanak itu berjalan melayang mengikuti mereka . Mereka merasakan ada yang mengikuti mereka dari belakang .

" Nok ... nok kamu ngerasain gak ada yang ngikutin kita dari belakang ? "

" Iya Jan . Bulu kudukku merinding banget . " sahut Jono .

Kini kuntianak itu berada tepat di belakang mereka . Saat mereka sedng berjalan , langkah kaki mereka tiba - tiba terasa berat .

" Ijan .. Ijan , tiba - tiba kakiku kok berat gini ya ? "

" Iya Jon .. kakiku juga berat banget ! Ada apa yah ?! " Jono terlihat semakin panik .

Di tengah kepanikan mereka , kuntilanak yang berada di belakang mereka , tertawa cekikikan . Mereka yang m'rasakan kehadiran sosok itu , hanya bisa terpaku , s'perti patung . Jantung berdegup kencang , keringat dingin mengucur deras dari dahi mereka . Bibir mereka kelu , hanya bisa salinng berpendangan . Dalam hati mereka hanya ingin bisa lari dari tempat itu .  Akan tetapi , tubuh mereka s' perti dikendalikan oleh sosok itu .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun