Di sini aku tak henti-hentinya
bertanya pada diriku sendiri
mengapa kau masih bertahan
pada keputusan bahwa sendirilah
kau lewati hari demi hari?
Melewatkan hari dengan bercerita pada
kekasih hati
Aku hanya tersenyum lalu kau puji-puji
bahwa rasa ingin dicintai
bukanlah suatu kebohongan
Tapi apakah hakiki bahwa
Kebahagian hanya dimiliki
oleh insan manusia berkekasih hati?
Kemudian pandanglah matahari
yang selalu bersinar pada pagi hari
Tak pernah keluar ucap keluh bahwa memayungi umat manusia
adalah kesepian dari Ilahi
walau mungkin aku bukanlah matahari yang selalu tegar
di atas belahan Bumi
Lalu bila kau yang tulus mencintai aku,
maka cintailah aku yang mungkin
tak penuhi syarat sucimu
Tapi bukankah cinta ialah kekurangan
yang diterima dengan kelapangan hati?
Milikilah aku dengan cinta yang
mungkin tak genap untukmu
Ketuklah pintu hatiku
Sudah lama tertutup
Kini kaulah penghuni baru, penguasa utuh
Bilanglah bahwa mari bersama-sama kita mencintai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H