Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Cinta

23 April 2015   19:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:45 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kutuliskan apa yang ada di hatiku

Kucurahkan segala isi di hatiku

Pulpen hitam jadi saksi bisu

Kertas putih menjadi bukti abadi

Segores huruf tertera di atas kertas

Perlahan kutorehkan kata demi kata

Berisikan ungkapan hati selama ini

Yang tak pernah kautahu selama kuhidup

Maafkan aku yang terlalu mencintaimu

Memaksamu agar kau terima diriku

Aku tak tahu akan kubawa ke mana rasa ini

Separuh diriku telah hilang dari ragaku

Terlalu bodoh aku membencimu

Terlalu tolol aku mendendam padamu

Ternyata kau bukan milikku

Obsesiku membuat diriku buta hati

Kubiarkan kupu – kupu dalam dekapanku pergi

Agar dia hinggap di kembang yang lain

Kubiarkan kaupergi jauh agar kauterbang kembali

Meraih impian yang kau kejar selama ini

Mungkin diriku juga harus beranjak pergi

Tinggalkan halte kenangan masa lalu

Harus kutata ulang lagi hidupku

Agar kelak kita bertemu di masa depan nanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun