Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rania #11

3 November 2014   21:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:47 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

" Tahu dari mana kawan , Jack ? " kata Herman .

" Dengar ada warga desa yang memergoki kita , seperti melakukan sesuatu hal yang mencurigakan gitu ... "

" Ah gak mungkin . Kita kan pergi nya malam banget . Lagipula semua barang - barang bukti udah pada kita buang . Takkan ada yang bisa menemukan kita " Rangga memotong pembicaraan Jack .

" Betul tu kata Rangga . Si Armand kan udah kita beresin . Gak mungkin ada orang yang ngeliat kita . Lebih baik kita minum - minum dulu deh biar hanget . " timpal Ryhan sambil mengangkat gelas nya .

Mereka saling mengangkat gelas nya dan bersulang . Tanpa mereka tahu seseorang yang berada di sudut bar sudah memperhatikan gerak - gerik mereka dari tadi .

Pukul 23 . 30 tengah malam . Jack pulang terlebih dahulu dengan alasan dirinya sudah mabuk . Dia juga khawatir karena akhir - akhir ini banyak kecelakaan kendaraan disebabkan pengemudi dibawah pengaruh alkohol . Jack dengan langkah sempoyongan keluar dari bar , hendak mengambil sepeda motor nya . Ketika sedang memasukkan kunci nya , Jack dibius dari belakang , tak sanggup dirinya melawan ,  orang misterius itu menyeret nya ke tempat yang gelap .

Keesokan hari nya seorang penjaga bar menemukan mayat seorang pria tewas mengenaskan dengan luka bacok hampir di sekujur badan nya . Penjaga bar tersebut langsung menelpon polisi karena dirinya takut terlibat dalam kejadian tersebut .

Setelah 20 menit usai ditelepon , datanglah polisi dan petugas medis . Polisi menemukan identitas mayat tersebut adalah Jack , pria berusia 22 tahun . Jack ditemukan dengan kondisi badan penuh luka bacok dan bersimbah darah . Polisi menduga pria tersebut menjadi korban pembunuhan .

Petugas medis membawa mayat itu ke rumah sakit guna otopsi dan pemeriksaan lebih lanjut . Polsi yang berada di tempat kejadian perkara menelepon keluarga korban dengan Handphone milik korban yang berada di saku celana nya .

Keluarga Jack yang menerima kabar bahwa anggota keluarga menjadi korban pembunuhan langsung menuju rumah sakit usai ditelepon oleh polisi . Ayah , ibu dan adik nya Jack sudah menemukan jenazah anggota keluarga mereka sudah terbujur kaku , dingin , t'lah tertutupi oleh kain putih panjang . Suara tangis pun pecah di ruang jenazah .

Pukul 12 . 30 , acara pemakaman Jack sedang berlangsung . 3 orang cowok , Rangga , Herman & Ryhan dan 3 orang cewek Lenni , Tian & Jen menghadiri pemakaman teman mereka . Suasana pemakaman penuh haru dan tangisan dari ibunda Jack yang masih tak percaya bahwa anaknya akan pergi dengan cara yang mengenaskan . Begitu pula dengan Rangga , Herman & Ryhan yang tak habis pikir siapa yang tega menghabisi sahabat nya dengan cara sesadis itu .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun