" Ya s'lama ini , Herman kan gak pernah ada masalah apa - apa , sama kita enggak , sama orang tua nya juga enggak , apalagi sama studi nya , gak ada masalah sama sekali . Aku curiga , ini semua ada kaitannya sama Rania , yang kita bunuh di pulau itu ... " nada bicara Ryhan berubah pelan .
" Hush ! jaga omonganmu, Han ! kalo ada orang yang dengar gimana ?! Bisa habis kita , tau kau ! " potong Rangga .
" Ya ... ya ma.. maaf Rang . Aku soalnya takut banget , Rang . Bisa aja si Armand balas dendam sama kita - kita karena udah membunuh Rania ,.. "
" AH CUKUP HAN ! CUKUP ! Sekali lagi kau sebut nama Armand , kutinggalkan kau sini ! " bentak Rangga .
" Ya jangan donk , Rang . Aku takut banget sendirian di sini , Rang . Sepi banget , gak ada siapa - siapa lagi... "
" Ya sudah , kau tunggu aja dulu di sini bentar , aku mau buang air kecil bentar . Ini nih gara - gara kau ngomongin soal Rania sama Armand . Tapi , kau nunggu di sini ya !? Jangan ke mana - mana . "
" Yah tega amat kau , Rang , ninggalin aku di sini . Aku ikut kenapa ? "
" Aduh ... cuma bentar aja kok , gak bakalan lama , penakut banget jadi cowok ! " ketus Rangga .
" Tapi janji kan ? "
" Iya .. iya. "
Letak toilet agak berjauhan dari pintu gerbang keluar . Beberapa saat jalan kaki , akhirnya sampai juga di toilet .