Mohon tunggu...
Arnadi Ibnu Rozali
Arnadi Ibnu Rozali Mohon Tunggu... -

hidup adalah pilihan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Blusukan.... Benarkah Jokowi yang Pertama?

22 Juli 2013   10:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:13 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini... kata blusukan menjadi trend di kalangan pejabat. Blusukan yang diidentikkan dengan jalan keluar masuk kampung.. melihat kondisi masyarakat sungguh menjadi prilaku baru di kalangan pembesar negeri.. entah terpaksa atau agar mau di bilang peduli.. pokoknya.. blusukan..

Apalagi sejak Jokowi, Gubernur DKI Jakarta periode 2012 - 2017 menjabat dan merutinkan "blusukan". Apalagi sekarang dengan ramainya pemberitaan mengenai besaran biaya yang dipakai untuk blusukan. Terakhir, Forum Indonesia Transparansi Anggaran (FITRA) mempublikasikan bahwa anggaran yang dikeluarkan untuk blusukan atau belanja penunjang operasional tahun 2013 Jokowi dan Ahok terlalu besar, yaitu sebesar Rp 26,670 miliar per tahun atau 74 juta per hari (Detik).

Banyak yang mengklaim, bahwa blusukan ada sejak Jokowi menjabat gubernur DKI walaupun sebenarnya sejak jadi walikota Solo, Jokowi sudah sering blusukan. Sehingga, ketika pejabat lain melakukannya, seperta apa yang dikerjakan oleh Mensos, Ustadz Salim Segaf Al Jufri blusukan di pemukiman kumuh, banyak yang mengecam bahawa ustadz salim cari muka.. atau pencitraan menjelang Pileg 2014.. macam-macam komentar negatif mengenai beliau.

Padahal, jika mau di teliti.. yang dilakukan ustadz Salim, sudah di lakukan oleh beliau jauh sebelum jokowi menjabat.. demikian juga para menteri yang lainnya.. termasuk Gubernur Jabar.. walikota depok.. tapi tidak menjadi berita heboh karena itu hal biasa bagi para pejabat PKS. mari cermati, kenapa tidak menjadi berita heboh ketiak setiap selasa walikota Depok NAIK ANGKOT ke kantor, atau ustadz Salim yang sudah terbiasa menginap di rumah masyarakat. termasuk penulis sendiri... kami terbiasa berkeliling dengan sepeda ataupu motor menjumpai masyarakat. bahkan kadang-kadang malam hari penulis lakukan melihat proyek-proyek pemerintah sudah tepat sasaran apa belum atau sesuai dengan perencanaan atau tidak.. sekali lagi... itu dilakukan jauh sebelum Jokowi menjadi Gubernur DKI.

Mari cermati lebih jauh lagi... Rosulullah sebagai pemimpin ummat setiap hari turun ke tengah-tengah masyarakat. khalifah Umar bin Khottob setiap malam keliling.. bahkan beliau pernah memikul beras untuk rakyatnya. demikian juga pemimpin muslim yang lainnya..

jadi jika banyak pendapat.. Blusukan idenya jokowi.. itu adalah asumsi yang kurang tepat.. Blusukan bukan menjadi terndi di kalangan pejabat. tapi Blusukan adalah kewajiban sebagai pemimpin yang merupakan pelayan masyarakat. dan sejahrahnya.. jauh sebelum Jokowi ada dan kita semua ada

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun