Mohon tunggu...
Arman Arnada
Arman Arnada Mohon Tunggu... -

Kan Kuberi Lebih dari yang Kuterima

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Menulis disaat Maraknya Demo BBM

28 Maret 2012   08:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:22 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1332925886294247094

[caption id="attachment_171400" align="alignleft" width="300" caption="Suasana Workshop Kehumasan Ditjen PAUDNI Kemdikbud, Yogyakarta, 27 - 30 Maret 2012"][/caption] Suasana panas akan adanya demo besar-besaran esok hari (27/03/12) mulai terasa. Cerita supir taksi yang saya tumpangi ke bandara Hasanuddin saat akan berangkat ke Jogja untuk mengikuti Workshop Kehumasan Ditjen PAUDNI.

“Edede… bagaimanami ini besok, Pak. Bisa-bisa tidak setoranmaki lagi….” Nampak begitu jelas kegelisahan sopir taksi yang namanya tidak sempat saya tanyakan, dari ungkapan dan tarikan nafasnya saat mengucapkan kata tentang prediksi setorannya esok hari saat demo berlangsung.

Setelah transit di Jakarta selama sekitar sejam, akhirnya pesawat yang membawa saya ke kota Batik akhirnya mendarat juga di Bandara Adisucipto dengan sebuah hentakan keras (hard landing).

Dari bandara, lalu melanjutkan perjalanan ke Hotel Royal Ambarrukmo tempat penyelenggaraan kegiatan dengan taxi bandara. Supir taxi langsung mencecar saya dengan pertanyaan bagaimana suasana Makassar menjelang demo BBM esok hari, setelah dia tahu bahwa saya dari Makassar, sebuah kota yang terkenal dengan kegarangan demonya,

Sekitar 20 menit perjalanan, bersama 3 orang rekan yang sama-sama dari BPPNFI Regional V Makassar, kami memasuki gerbang hotel. Hotel yang langsung menyuguhkan pemandangan tentang sebuah kemewahan hotel berbintang 5. Untuk kami PNS yang rata-rata bergolongan 3, ini benar-benar sebuah anugrah dan kehormatan. Hotel inilah yang akan menjadi rumah kami selama 3 hari dalam kegiatan Workshop Kehumasan.

Setalah selesai registrasi ke Panitia Workshop, kami disuguhi minuman dingin manis dengan rasa jahe yang kuat. Kalau di Makassar minuman ini namanya Sarabba, tapi gak pake es. Sarabba justru air gula jahe yang mengebul panas yang biasanya diangkat langsung dari panci di atas kompor yang masih menyala.

Setelah ngobrol sejenak dengan Panitia, akhirnya kami mendapatkan kartu kunci kamar, yang sempat membuat kami kebingungan bagimana cara menggunakannya. Biasanya sih, kartu ini digesekkan untuk membuka pintu, tapi ini kok gak ada tempat menggeseknya. Kawan yang akan sekamar dengan sayapun ternyata tidak tahu juga bagaimana menggunakannya. Setelah berkutat sekitar 3 menit, akhirnya lewat juga salah seorang room boy hotel yang kemudian menunjukkan kepada kami bagaimana caranya. Ternyata, cuma ditempelkan ke gagang pintu saja, hehehe….

Setelah acara makan malam dengan gaya standing party, Workshop dibuka sekitar jam 8 Malam oleh Eko Yunianto, Kasubbag Kerja Sama, Bagian Hukum dan Kepegawaian Setditjen yang mewakili Sekertaris Ditjen PAUDNI, didampingi oleh Kaubbag Hukum dan Tata Laksana, Victor Kahimpong, dan Kabid PNFI Dinas Pendidikan Dikpora Provinsi DIY, Endro Santoso.

Menurut Eko, teknik penulisan yang menarik adalah sesuatu yang penting diketahui oleh pegawai di lingkup Ditjen PAUDNI, karena membuat laporan, jurnal dan sejenisnya adalah merupakan kewajiban pegawai setelah melaksanakan kegiatan.

Selain itu workshop kehumasan ini menjadi penting artinya karena keberadaan dan keberhasilan berbagai program yang dilaksanakan oleh jajaran Ditjen PAUDNI tidak ada artinya dan tidak akan mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat tanpa adanya publikasi. Untuk sebuah publikasi tentunya membutuhkan penulisan yang menarik untuk dibaca, tegas Eko di akhir arahannya sebelum membuka secara resmi kegiatan Workshop.

Ternyata menulis itu penting dan lebih sulit dari berdemonstrasi dengan melemparkan batu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun