Mohon tunggu...
Armor De Cosmos
Armor De Cosmos Mohon Tunggu... Pelajar -

Sejajarkan Papua dengan daerah daerah lain di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kesigapan TNI dan Polisi dalam Meredam Pertikaian yang Terjadi di Nduga

23 Juni 2014   16:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:35 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14034979401685834275

[caption id="attachment_330483" align="aligncenter" width="475" caption="Ilustrasi (tempo.co)"][/caption]

Jayapura – Kesigapan TNI dan Kepolisian dalam melerai pertikaian kedua belah kelompok yang sedang bersiteru akibat  kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh minuman keras di Timika, Mimika beberapa waktu yang lalu.

Kejadian berawal dari ketidak puasan korban dan keributan akibat Ijazahnya tidak diberikan oleh gurunya Nasir Lokbere karena sesuatu hal, lantas merasa kecewa sebelum kejadian korban Penias Lokbere menenggak minuman keras lalu mengendarai sepeda motor yang kemudian berujung dengan maut.

Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Kepolisian Daerah Papua, Kombes Pol Sulistyo Pudjo saat di konfirmasi mengatakan bentrokan berlangsung sekitar pukul 13.30 WIT, disebabkan kasus tewasnya Penias Lokbere dalam kecelakaan lalu lintas di Timika, Mimika, beberapa waktu yang lalu.

Akibatnya keluarga Penias mengklaim penyebab kematian Penias adalah Nasir Lokbere. Karena merasa diindahkan oleh Natsir maka keluarga Penias pun merasa kecewa dan berujung penyerangan kepada keluarga Nasir di Kenyem, Kabupaten Nduga. Pada hari Sabtu (21/6/2014) kemarin.

Aparat gabungan Kepolisian dibantu TNI yang diterjunkan guna meredam pertikaian oleh kedua kelompok warga malah berbalik menjadi sasaran penyerangan oleh kedua kelompok masyarakat yang sedang bersitegang tersebut.

Dalam pertikaian tersebut sedikitnya Tiga orang luka ringan antara kedua belah kelompok warga di Distrik Kenyem, Kabupaten Nduga, Papua. Dari ketiga korban tersebut salah seorang prajurit TNI, Atas nama Praka Ashar terluka akibat terkena panah saat aparat gabungan TNI-Polri berusaha melerai bentrokan warga.

Sampai saat ini situasi di tempat kejadian sudah kembali normal dan kedua pihak sudah sepakat bernegoisasi yang di jaga pihak gabungan TNI dan aparat Kepolisian. Guna mencari jalan keluar penuntasan masalah sehingga tidak terulang kembali aksi main hakim sendiri yang berakibat kerugian bagi orang banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun